Sebut Semua Agama Sama, Letjen Dudung Diminta MUI Baca Fatwa Haram Pluralisme dan Minta Maaf

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Jakarta, Hajinews – Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Muhyiddin Junaidi angkat bicara menanggapi pernyataan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen TNI Dudung Abdurachman yang menyebut ‘semua agama itu benar di mata Tuhan’.

“Pernyataan tentang semua agama adalah benar itu sesat dan menyesatkan. Ia harus bisa membedakan antara pluritas agama dan paham pluralisme,” kata Kiai Muhyiddin melalui keterangan tertulisnya yang diterima Suara Islam Online, Rabu (15/9/2021).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Sehubungan dengan itu, Kiai Muhyiddin meminta Dudung untuk membaca dengan baik Fatwa MUI No 7 /2005 tentang haramnya paham pluralisme, sekularisme dan liberalisme.

“Fatwa MUI 2005 berlaku untuk publik, terutama umat Islam. Itu adalah bentuk tanggung jawab moral MUI kepada bangsa dan negara tercinta,” jelasnya.

Ketua Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional PP Muhammadiyah itu mengatakan, seharusnya para petinggi negeri ini menghindari semaksimal mungkin membuat pernyataan tentang sesuatu yang bukan bidangnya.

“Ini sangat penting agar tak menimbulkan kegaduhan di kalangan masyarakat,” kata Kiai Muhyiddin.

Menurutnya, pernyataan Letjen Dudung secara tak langsung sebagai bentuk dukungan terhadap paham relativisme dimana kebenaran itu dianggap tak jelas dan abu-abu.

“Ia harus minta maaf dan menarik pernyataan tersebut segera mungkin,” tegas Kiai Muhyiddin.

Mantan Waketum MUI itu mengatakan, mengakui kesalahan dan kekhilafan adalah sikap ksatria dan sesuai dengan ajaran Islam.

“Sebaliknya mempertahankan pendapat yang salah dengan berbagai alasan subyektif adalah bentuk pembodohan publik, bahkan bisa ditafsirkan sebagai upaya terselubung dari penistaan terhadap agama, terutama Islam,” jelas Kiai Muhyiddin.

“Bukan mustahil itu akan berubah menjadi racun yang akan merusak syaraf manusia, khususnya para prajurit yang berada di bawah komandonya,” tandasnya.

Seperti diketahui, pernyataan Letjen Dudung soal ‘Semua agama benar’ itu disampaikan saat melaksanakan kunjungan kerja ke Batalyon Zipur 9 Kostrad, Ujungberung, Bandung, Jawa Barat, Senin, 13 September 2021. Pangkostrad sebelumnya mengingatkan kepada para prajurit agar cermat dalam menyikapi berita yang beredar di media sosial.

Pangkostrad meminta jajarannya tidak mudah mengirim berita yang belum bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya dan jangan mudah terprovokasi oleh berita hoax, hindari fanatik yang berlebihan terhadap suatu agama.

“Bijaklah dalam bermain media sosial sesuai dengan aturan yang berlaku bagi prajurit. Hindari fanatik yang berlebihan terhadap suatu agama. Karena semua agama itu benar di mata tuhan,” kata Pangkostrad.(dbs)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *