Menurutnya, orang yang mengerjakannya di waktu yang dimaksud akan dianggap telah jauh dari Nabi Muhammad saw.
Tampaknya hal tersebut perlu diperhatikan oleh umat Islam agar tidak salah dalam mengambil langkah.
Dilansir dari video yang diunggah kanal YouTube Al-Bahjah TV pada Kamis, 19 November 2019 menjelaskan tentang waktu yang dimaksud.
Nabi Muhammad adalah manusia yang kelak bisa memberikan syafaatnya di Hari Kiamat untuk umat Islam.
Syafaat itulah yang akan membuat Allah memberikan banyak kemudahan bagi manusia, seperti menyelamatkannya dari neraka.
Agar seseorang bisa meraihnya, maka dianjurkan untuk memperbanyak membaca Shalawat.
Satu kali saja orang Shalawat, maka Nabi Muhammad akan memberikan sepuluh kali lipat syafaatnya.
Akan tetapi, menurut Buya Yahya ada waktu yang sebaiknya tidak langsung digunakan untuk mengucapkan kalimat mulia itu.
Hal itu tidak sesuai dengan ajaran dari Rasul karena sebagai umat Islam hendaknya meniru tata cara yang telah diajarkan.
“Namanya ibadah hendaknya kita taat budi, namanya ibadah hendaknya kita ngikut,” katanya.
Orang yang mengucapkannya di waktu yang dimaksud memang tidak dosa, akan tetapi tidak mengikuti aturan yang sudah ada.
Adapun waktu yang sebaiknya tidak digunakan untuk Shalawat itu ialah setelah sholat. Hal itu karena Nabi sendiri mengajarkan agar seseorang membaca dzikir berupa tasbih, tahmid, dan yang lainnya.
“Karena anda imam shalawatan langsung (setelah sholat) Shalawat bagus, tapi ada aturannya sendiri. Apakah dosa Shalawat setelah sholat, tidak tapi Nabi mengajarkan dzikir baca tasbih dan sebagainya,” katanya.
Maka, agar bisa meraih syafaat Nabi Muhammad hendaknya mengikuti semua tuntunannya dalam ibadah kata Buya Yahya. [jember]