3 Daftar Proyek di Indonesia yang Dapat Pinjaman Uang dari China

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



 

Jakarta, Hajinews.id – Sejumlah proyek di Indonesia berikut ini ternyata mendapat pinjaman uang dari China. Akankah Indonesia bernasib seperti Uganda yang harus menyerahkan asetnya karena tak mampu bayar utang?

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Uganda, sebuah negara yang berada di Afrika Timur itu dikabarkan mesti memberikan aset berupa Bandara Internasional Entebbe ke China.
Pasalnya, mereka tak mampu membayar utang. Untuk anda ketahui, Uganda mendapatkan pinjaman dari Bank Exim China senilai 207 juta dolar Amerika Serikat guna memperluas Bandara.

Melansir detik.com, pinjaman tersebut memiliki jangka waktu hingga 20 tahun dan masa tenggang 7 tahun. Namun, pembayarannya tersendat lantaran pihak bandara berada dalam situasi krisis. Selain Uganda, terdapat beberapa negara yang juga berutang kepada China untuk membangun beberapa infrastruktur, termasuk Indonesia.

Khusus di Indonesia, berikut ini adalah proyek yang dananya diperoleh dari pinjaman China. 3 Daftar Proyek di Indonesia yang Berutang ke China

1. Waduk Jatigede

Waduk Jatigede digagas pada era Presiden Soekarno dan mulai dialiri air pada 2015 silam.Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimulono, turut meresmikan proyek tersebut. Kabarnya, pembangunan waduk ini mempunyai nilai investasi sebesar Rp4 triliun lewat dana APBN dan pinjaman Bank Exim China sebesar 90 persen.

2. Tol Medan-Kualanamu

Proyek infrastruktur di Indonesia yang selanjutnya juga berutang pada China adalah tol Medan-Kualanamu, Pembangunan tol dimulai pada tahun 2012 dan diresmikan oleh Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto. Adapun biaya dari tol sepanjang 17,8 km ini menghabiskan Rp1,347 triliun. Dari biaya konstruksi tersebut, 90 persen di antaranya berasal dari pinjaman China, lagi-lagi melalui Bank Exim China. Sementara 10 persen lainnya berasal dari APBN.

3. Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Paling anyar, proyek di Indonesia yang mendapat pinjaman dari China adalah Kereta Cepat Jakarta Bandung.Sebelumnya, proyek ini akan dibiayai oleh Japan International Cooperation Agency (JICA). Kala itu, sekira 75 persen dari total biaya proyek bakal dilakukan lewat skema pinjaman dengan bunga 0,1%. Akan tetapi, China juga tertarik dengan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini dan menyalip Jepang dalam memenangkan proyek tersebut.
Kendati sempat berlangsung persaingan yang cukup alot, pada akhirnya Indonesia memilih China.

Pada 2017 lalu, China Development Bank me-neken perjanjian pinjaman senilai 3,9 miliar dolar Amerika dengan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). Sebanyak 60 persen saham dimiliki Indonesia sementara 40 persen dimiliki China guna mengerjakan proyek ini.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *