Kini bahaya serupa mengintai warga yang bermukim di kawasan Gunung Merapi. Gunung Api Merapi masih berstatus Siaga Level 3 sejak 5 November 2020.
Gunung Api Merapi terletak di Kabupaten/Kota Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Berdasarkan laporan aktivitas dari esdm.go.id, Gunung Merapi terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-III.
Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tebal tinggi sekitar 200-300 meter dari puncak.
Kemudian, cuaca berawan dengan angin lemah ke arah barat laut.
Suhu udara sekitar 19-21 derajat Celcius, dengan kelembaban 86-90 persen, serta tekanan udara 758-957 mmHg. Gunung Merapi mengalami 36 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-21 mm dan lama gempa 70-150 detik.
Imbauan pemerintah
- Potensi bahaya saat ini di Gunung Merapi berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah Sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah Sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
- Sementara itu, lontaran material vulkanik apabila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
- Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
- Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
- Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
- Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.
- Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. [srwj]