Syekh Ali Jaber: Jangan Keseringan Salat Dhuha di Waktu Ini, Bukannya Melimpah, Rezeki Malah akan Seret

Jangan Keseringan Salat Dhuha di Waktu Ini
Syekh Ali Jaber
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Ternyata ada waktu yang sebaiknya tidak digunakan untuk Salat dhuha kata Syekh Ali Jaber.

Orang yang memaksakan diri di waktu itu, bisa saja rezeki malah semakin seret sehingga hendaknya dihindari.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Sebaiknya ikuti penjelasan Syekh Ali Jaber ini agar tahu waktu yang dimaksud sehingga bisa menjadi contoh.

Dilansir dari video yang diunggah kanal YouTube Bagus Sugiharto pada Selasa, 19 Januari 2016 mengungkap tentang hal tersebut.

Sebagai seorang muslim, akan selalu menganggap bahwa rezeki merupakan pemberian Allah.

Untuk mendapatkannya, seseorang perlu bekerja secara halal dan juga beribadah agar diberi kelancaran.

Kedua hal itu harus seimbang agar rezeki yang didapatkan bisa berkah, sehingga tidak merasa kekurangan.

Ada banyak amalan dalam Islam dengan keutamaannya untuk melancarkan datangnya rezeki.

Bahkan, ada amalan-amalan khusus dengan keutamaan tersebut, sehingga bisa dikerjakan.

Salah satu amalan yang bisa dikerjakan untuk mendatangkan rezeki menurut Syekh ali Jaber ialah Salat dhuha.

Orang yang rutin mengerjakannya, niscaya rezekinya akan lancar dan berkah serta diberi kemudahan saat mencari.

Waktu untuk melaksanakannya pun terbilang sangat panjang, karena terbentang dari mulai matahari terbit.

Ketika matahari terbit lalu bergeser membentuk bayangan satu timbak, disitulah orang bisa memulai Salat dhuha.

Sementara untuk batas akhirnya sendiri yakni ketika mendekati adzan Salat dhuhur.

Namun, ada satu waktu yang menurut ulama asal Madinah itu jangan terlalu sering digunakan untuk Salat dhuha.

Pada dasarnya, jumlah rakaatnya disunnahkan delapan rakaat. Sehingga seseorang hendaknya tidak mengerjakannya ketika bekerja.

Bukannya rezeki yang didapat tapi bisa jadi mengganggu pekerjaan sehingga mengundang amarah atasan.

“Apalagi orang yang bekerja, kalau mau Salat dhuha delapan rakaat nanti lama-lama dimarahin bos,” katanya.

Maka, sebaiknya kalau mau Salat dhuha sesuai sunnah, hendaknya dilakukan ketika waktu-waktu istirahat saja.

Atau kalau tidak sempat sesuai dengan sunnah, hendaknya dikerjakan sebanyak dua rakaat saja agar tidak mengganggu.

“Anda harus sesuaikan kondisi kerjaannya,” ujar Syekh Ali Jaber kepada jamaah yang hadir di Masjid Agung Sunda Kelapa. [jmbr]

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *