Dipilih Jadi Ketua Tanfidziyah PBNU 2022-2027, Begini Reaksi Gubernur Khofifah Indar Parawansa

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



 

Surabaya, Hajinews.id – Nama Khofifah Indar Parawansa masuk dalam jajaran Susunan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang resmi diumumkan oleh Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, di Jakarta, Rabu (12/1/2022) siang.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Pasalnya dalam jajaran susunan pengurus PBNU masa khidmah 2022-2027, nama Khofifah Indar Parawansa resmi diumumkan menjabat sebagai salah satu Ketua Tanfidziyah PBNU. Di jajaran ketua dalam pengurus harian tanfidziyah PBNU, selain nama Khofifah juga ada nama Alissa Qotrunnada Wahid.

Saat diwawancara di Gedung Negara Grahadi, Rabu (12/1/2021), Gubernur Yang juga Anggota Dewan Kehormatan Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (PP IPHI), Khofifah menyampaikan bahwa ia memang dihubungi langsung oleh Gus Yahya terkait posisi yang kini ia jabat.

“Beberapa waktu yang lalu saya ditelfon memang oleh Gus Yahya beberapa kali. Lalu saya tanya, memasukkan perempuam dalam struktur keketuaan PBNU bagaimana dengan Rais Aam,” kata Khofifah.

“Pasti kan ini semua di dalam otoritas rais aam untuk memutuskan, dengan memusyawarahkan dengan ketum tanfidiyah. Maka menurut beliau ini juga atas usulan Gus Mus, bahwa sudah saatnya di PBNU itu ada perempuan. Sudah dengan persetujuan ya begitulah,” lanjutnya.

Tak sampai di sana, dalam diskusi yang dilakukan melalui beberapa sambungan telepon, Khofifah telah menyampaikan bahwa saat ini ia juga tengah menjalankan amanah sebagai pejabat publik yaitu sebagai Gubernur Jawa Timur.

Ia menanyakan terkait bagaimana kebijakan PBNU atas amanah tersebut.

“Kedua kalau jadi, saya juga meminta agar dipertimbangkan untuk jajaran ketua maka harus ada pengurus lain yang perempuan. Apakah jajaran ketua, kesekjenan kebendaharaan harus ada perempuan lain,” tegas Khofifah.

Ini karena dalam tradisi dalam NU kerap dilakukan forum-forum rapat yang didominasi laki-laki. Oleh sebab itu, ia meminta agar dipertimbangkan ada sejumlah perempuan yang juga masuk dalam kepengurusan PBNU.

“Saya rasa tradisi untuk rapat, kemudian perjalanan keluar daerah. Kalau NU itu umum biasa banyak juga perempuan, kalau forum biasa penuh muslimat fatayat. Tapi kalau rapat laki-laki semua. Saya minta kalau jadi, maka harus ada pengurus yang perempuan lain,” tegasnya.

Seusai pengumuman susunan pengurus PBNU itu, Khofifah berbicara mengenai peningkatan ekonomi, pendidikan, hingga kesehatan perempuan. Menurutnya di Nahdlatul Ulama (NU) segmen yang sangat istiqomah mengikuti berbagai kegiatan keagamaan adalah perempuan.

Untuk itu, kata dia, ada kebutuhan menigkatkan indeks pembangunan manusia khususnya kualitas SDM perempuan di NU dalam hal pasti pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Berdasarkan perkiraannya 5 dari 10 perempuan di Jawa Timur masuk dalam kondisi kurang mampu.

“Dalam kondisi seperti ini maka proses pemampuan melalui peningkatan kualitas Indeks Pembangunan Manusia kalau kaitan ekonomi maka berbagai program yang bisa memberikan penguatan ekonomi perempuan terutama di pedesaan itu menjadi penting,” kata Khofifah.

Selain itu, kata dia, pendidikan vokasi dan pendidikan informal menjadi sangat penting. Hal tersebut, kata dia, harus diseiringkan dengan penguatan ekonomi perempuan.

Salah satu problem di Indonesia saat ini adalah menurunkan stunting. Stunting, kata dia, dekat dengan perempuan baik dari remaja putri, menikah, hamil, sampai dengan melahirkan.

“Artinya ini kesehatan reproduksi perempuan. Artinya bahwa untuk 100 tahun Nadhlatul Ulama di 2026 maka peningkatan kualitas SDM di NU terutama perempuan ini menjadi bagian yang serius bagi kita semua untuk bisa berseiring dengan upaya memajukan bangsa apalagi menunu 100 tahun, 1 abad Nahdlatul Ulama,” kata Khofifah.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *