Penentuan Awal Ramadan-Idul Fitri 1443 H, Muhammadiyah dan NU Kemungkinan Sama

Lafal doa idul fitri (ilustrasi)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Sukoharjo, Hajinews.id — Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali mengadakan kajian tarjih rutin, Selasa (22/2/22) malam, dengan mengambil tema “Awal Ramadan, Idul Fitri dan Idul Adha serta Persiapan Menyambut sesuai Sunnah”, mengacu pada Maklumat Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Nomor 1 tahun 2022.

Dr Syamsul Hidayat selaku Majlis Tarjih PP Muhammadiyah menyampaikan hasil ketetapan hisab awal Ramadan, Syawal dan Dzulhijjah 1443 Hijriyah PP Muhammadiyah, “Penetapan awal Ramadan, awal Syawal dan awal Dzulhijjah itu didasarkan pada hisab haqiqi wujudul hilal,” ujar Syamsul.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Dibeberkan, ijtima’ menjelang Bulan Ramadan akan terjadi pada 1 April 2022 bertepatan 29 Sya’ban 1443 H pada pukul 13:27 WIB, dan pada saat matahari terbenam, posisi hilal masih -7 derajat 48 menit. Kemudian pada hari berikutnya, yaitu 2 April 2022, hilal sudah berada di atas ufuk 2 derajat 18 menit 12 detik, sehingga hilal dapat dikatakan sudah wujud.

Menurut Syamsul Hidayat, kemungkinan akan ada persamaan awal Ramadan antara Muhammadiyah dengan pemerintah dan Nahdlatul Ulama (NU). “Apabila hilal sudah di atas ufuk 2 derajat, maka itu sudah termasuk Imkanur Rukyah. Ini adalah pandangan Kementerian Agama dan Nahdlatul Ulama,” ujarnya

Dijelaskan, Muhammadiyah menetapkan berdasarkan hisab, sehingga tidak perlu menunggu rukyatul hilal. Karena Muhammadiyah memandang hisab itu lebih pasti dan beberapa ulama, termasuk Yusuf Qaradhawi juga berpendapat bahwa hisab itu lebih pasti.

Selain menetapkan awal bulan Ramadan, Maklumat PP Muhammadiyah juga menetapkan awal Idul Fitri yang akan terjadi pada 2 Mei 2022, di mana posisi hilal sudah berada di atas ufuk 4 derajat. Sehingga pada Idul Fitri atau 1 Syawal 1443 H juga terjadi persamaan antara Muhammadiyah dengan pemerintah dan NU.

Sedangkan 1 Dzulhijjah akan terjadi pada 30 Juni 2022 dan hilal berada di atas ufuk 1 derajat 58 menit, sehingga akan terjadi perbedaan karena masih dibawah 2 derajat.

Dengan ditetapkannya 1 Dzulhijjah pada 30 Juni 2022, maka Puasa Arafah akan terjadi pada 8 Juli 2022 dan Idul Adha akan terjadi pada 9 Juli 2022.

Syamsul Hidayat juga menyampaikan amalan sunnah yang dapat dilakukan menjelang Idul Fitri, yaitu untuk mempersiapkan Zakat Fitri untuk diberikan ke masyarakat yang membutuhkan, yaitu orang miskin. “Karena membayar Zakat Fitri memiliki 2 fungsi, yaitu mensucikan jiwa dari perbuatan kotor dan sia-sia, dan memberi makan kepada orang-orang miskin,” jelasnya.

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *