Tegas! Mahasiswa Minta Ganti Nama DPR Jika Tidak Perjuangkan Aspirasi Rakyat

Saling dorong antara mahasiswa dan polisi terjadi di kantor DPRD Kabupaten Pasuruan. (Foto: M Zubaidillah/Jawa Pos Radar Bromo)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Saling dorong mewarnai unjuk rasa mahasiswa di depan kantor DPRD Kabupaten Pasuruan, Kamis (21/4). Pendemo dan penjaga keamanan terlibat ketegangan.

Demo digeber oleh Aliansi Gerakan Masyarakat Mahasiswa Pasuruan (Gerampas). Sekitar pukul 14.30, mahasiswa dan gabungan masyarakat mendatangi kantor dewan. Menyuarakan unek-unek mereka. Di antaranya, menyoroti persoalan nasional yang berdampak luas terhadap masyarakat, khususnya Kabupaten Pasuruan.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Ada isu perpanjangan masa jabatan presiden ataupun periodesisasi jabatan presiden. Mereka mendesak reshufle terhadap menteri yang menyuarakan isu-isu tersebut. Mahasiswa juga mendorong presiden mengambil sikap atas melambungnya harga minyak goreng. Menindak pihak-pihak yang terlibat kasus mafia minyak goreng.

Isu lain berkaitan dengan perpindahan ibu kota. Dananya tidak sedikit. Perpindahan itu kota itu berefek besar pada keuangan negara. Akibatnya, terjadi kenaikan harga dan pajak. Seperti BBM maupun PPN.

Salah satu orator Gerampas, Musyawir, menyebut DPRD seharusnya menunjukkan fungsinya. Memperjuangkan aspirasi masyarakat. Sebab, kebijakan-kebijakan pemerintah tersebut jelas membuat masyarakat kecil semakin menderita.

Dewan Perwakilan Rakyat, tegas dia, tidak lagi patut disebut DPR jika aspirasi masyarakat tidak didengar. Bahkan, lebih patutnya, disebut Dewan Pemerkosa Hak-hak Rakyat. ”Kami ganti. Bukan Dewan Perwakilan Rakyat. Tapi Dewan Pemerkosa Hak-Hak Rakyat,” pekik mahasiswa.

Orator lain, Ghozi, memandang sebaiknya bubarkan saja DPR maupun DPRD. Karena hanya mementingkan oligarki. Condong kepada pemerintah dan membunuh demokrasi. ”Sebaiknya bubarkan saja kalau tidak mendengarkan rakyat,” tandasnya.

PROTES KEBIJAKAN: Aksi mahasiswa saat orasi di kantor DPRD Kabupaten Pasuruan, Kamis (21/4). (Foto: M Zubaidillah/Jawa Pos Radar Bromo)

Aksi dorong-dorongan terjadi ketika orator meneriakkan maju satu langkah. Sementara di hadapan mereka sudah ada pagar polisi yang berjaga. Ketegangan terjadi. Setelah mahasiswa tak kunjung melihat anggota dewan yang hadir untuk menemui.

Setelah itu, Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan Sudiono Fauzan datang menemui mereka. ”Kami akan menyampaikan aspirasi ini ke DPR RI dan pemerintah pusat,” sampainya.

Dion –sapaannya- tak diperkenankan banyak bicara oleh mahasiswa. Mereka hanya meminta kesanggupan untuk menyerahkan aspirasi tersebut ke pusat. ”Kami tidak mau mendengar klarifikasi. Kami hanya mau, Anda menyerahkan aspirasi ini ke pusat,” timpal pendemo.

Aspirasi Mahasiswa Pasuruan
  1. Menilai isu perpanjangan masa jabatan presiden ataupun periodesisasi jabatan presiden meresahkan masyarakat.
  2. Mendesak presiden me-reshufle menteri yang menyuarakan isu-isu perpanjangan masa jabatan presiden.
  3. Mendesak presiden mengambil sikap atas melambungnya harga minyak goreng. Menindak pihak-pihak yang terlibat mafia minyak goreng.

Menyatakan rencana pemindahan ibu kota menyedot keuangan negara. Akibatnya, terjadi kenaikan harga dan pajak. Seperti BBM maupun PPN.(dbs)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *