Memahami Gagasan Dr Muhammad Najib: Renaissance of Islam 

Memahami Gagasan Dr Muhammad Najib
Dr Muhammad Najib
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Alhazen: Penemu kamera pertama

Hajinews.idDr Muhammad Najib, Duta Besar RI untuk Spanyol dan UNWTO mengatakan, optik, astronomi dirintas oleh ilmuwan Islam. Juga rintisan manusia terbang sebagai cikal bakal pesawat terbang dimulainya di Andalusia. Ilmu Kimia dan Fisika berkembang pesat di zaman kejayaan Islam yang keduanya mendorong industri maju pada zamannya

Apa yang dikatakan Dr Muhammad Najib diatas bisa dibaca jejaknya dalam sejarah sains dan teknologi, khususnya yang dipelopori dan dikembangkan oleh ilmuwan muslim pada masa kejayaan Peradaban Islam, baik di Andalusia maupun di dunia Islam waktu itu. Salah satu contoh adalah penemuan kamera pertama.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Tanpa penemuan awal kamera oleh Abu Ali Al-Hasan Ibn al-Haytham atau dikenal dengan Alhazen, dunia tidak akan pernah melihat kamera seperti saat ini.

Dia adalah ilmuwan asal Basra, Irak. Alhazen disebut juga sebagai bapak optik modern.

Abu Ali Al-Hasan Ibn al-Haytham (AlHazen), ilmuwan muslim yang perama kali menciptakan kamera

Sebelum menjadi kamera digital seperti sekarang, kamera dulunya sangat berbeda. Nenek moyangnya adalah kamera obscura, yang dibuat Alhazen pada abad ke-10.

Tak hanya itu, dia juga orang yang pertama kali mempelajari cara kerja mata untuk melihat.

Prinsip kamera

Pada catatannya di buku Al-Manazir, yang juga disebut kitab optik, Ibnu Al Haitham mengungkapkan sebuah teori optik sederhana yang kemudian dikembangkan dan diaplikasikan ke dalam kamera bahkan hingga saat ini.

Kitab ini bahkan dinilai sebagai salah satu buku yang paling berpengaruh dalam sejarah, dan dikenal sebagai revolusi optik.

Pada bukunya, ilmuwan Alhazen menyebutkan bahwa cahaya dapat meneruskan gambar yang ia tangkap dari luar ke sebuah kotak gelap.

Dengan kata lain, cahaya yang masuk ke dalam lubang kecil dapat memproyeksikan gambar dari satu sisi ke sisi lainnya, dengan syarat kondisi di sekitar haruslah gelap agar gambar nampak dengan jelas.

Alhazen awalnya meneliti dan merekam fenomena tersebut ketika mempelajari gerhana matahari. Untuk mempelajari fenomena gerhana, Alhazen membuat lubang kecil pada dinding yang memungkinkan citra matahari semi nyata diproyeksikan melalui permukaan datar.

Selama berabad-abad teknik itu digunakan untuk melihat gerhana matahari tanpa membahayakan mata.

Kamera Obscura

Kamera Obscura ciptaan Alhazen

Alhazen menemukan kamera obscura setelah memperhatikan cara cahaya masuk melalui lubang di daun jendela. Semakin kecil lubangnya, semakin bagus gambarnya.

Karena penemuan teori inilah, kemudian muncul kamera obscura, kamera pertama di bumi. Kamera obscura berasal dari bahasa latin, yang artinya adalah kamar gelap.

Obscura berasal dari bahasa Arab Qamara yang berarti kamar gelap atau pribadi.

Penulis Barat, Bradley Steffens memberikan pengakuan dalam karyanya berjudul “Ibn al-Haytham: First Scientist”, bahwa kitab al-Manazir merupakan buku pertama yang menjelaskan prinsip kerja kamera obscura.

“Dia merupakan ilmuwan pertama yang berhasil memproyeksikan seluruh gambar dari luar rumah ke dalam gambar dengan kamera obscura,” papar Bradley.

Pengakuan juga datang dari Nicholas J Wade dan Stanley Finger dalam karyanya berjudul “The eye as an optical instrument: from camera obscura to Helmholtz’s perspective“.

Kamera obscura pertama kali dibuat ilmuwan Muslim, Abu Ali Al-Hasan Ibnu al-Haitham, yang lahir di Basra (965-1039 M),” ungkap Nicholas J Wade dan Stanley Finger

Dikenalkan ke Barat

Kamera obscura yang ditemukan Alhazen akhirnya dipkenal dan dipelajari oleh orang-orang Eropa.

Sekitar 3 abad lebih setelah ditemukan oleh Alhazen, pada abad ke-13, Robert Bacon, sarjana bekebangsaan Inggris mempelajari kitab Al-Manazir dan mengadaptasi kamera obscura sebagai alat untuk melakukan pengamatan terhadap gerhana.

Penemuan Bacon kemudian memperkuat teori tersebut dan berkembang hingga pada abad ke-16. Orang eropa memanfaatkan teknologi ini sebagai alat bantu lukis.

Lalu, Cardano Geronimo (1501 -1576), yang juga terpengaruh pemikiran Alhazen mulai mengganti lobang bidik lensa dengan lensa (camera).

Pada pertengahan 1600-an, saat lensa ditemukan, para seniman Eropa mulai menggunakan kamera obscura untuk membantu mereka menggambar dan melukis gambar dunia nyata yang rumit.

Akan tetapi, hingga saat itu gambar belum ditemukan.

Temuan Alhazen terus mengiinspirasi ilmuwan Eropa. Pada abad ke-17, tepatnya tahun 1685, ilmuwan Johann Zahn mengungkapkan idenya tentang kamera portable pertama di dunia.

Berbeda dengan kamera obscura yang hanya bisa digunakan di dalam ruangan.

Namun sayangnya, gagasan ini belum juga terealisasi hingga ratusan tahun kemudian.

Tercipta foto pertama kali

Meski Alhazen membuat kamera yang pertama, namun dia bukan fotografer pertama.

Hampir 9 Abad setelah ditemukannya kamera obscura, Pria asal Perancis, Joseph Nicephore Niepce mengembangkan konsep fotografi yang lebih praktis pada tahun 1827, yang kemudian dinamakan sebagai Daguerreotypes.

Daguerroptypes mempunyai konsep: di dalam kotak kecil dalam lubang cahaya Joseph menambahkan pelat tembaga dan perak yang kemudia ditambah uap yodium sehingga membuat kamera pada masa ini lebih sensitif terhadap cahaya.

Joseph Nicephore Niepce

Kamera Daguerreotypes, yang berhasil mencetak foto pertama

Joseph Nicephore Niepce, dipercaya oleh publik sebagai sosok pertama yang memegang kamera dan berhasil menciptakan foto untuk pertama kalinya.

Proses menghasilkan satu foto yang dibuat Niepce sangat lama, butuh waktu hingga 8 jam. Kemudian para ilmuwan bekerja keras untuk menghasilkan gambar dengan paparan sinar yang lebih singkat.

Setelah itu berbagai jenis kamera bermunculan dan berkembang hingga seperti saat ini.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *