Bu Cinta Digadang-gadang Jadi Cawalkot Bandung, Ridwan Kamil: Kalau Hari Ini Terlalu Dini

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Nama Atalia Praratya menempati posisi elektabilitas tertinggi calon Wali Kota Bandung dalam sejumlah survei yang digelar baru-baru ini.

Namun demikian, sang suami, Ridwan Kamil, menyatakan belum memutuskan atau mengizinkan Atalia untuk turun ke dunia politik.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Belum ada keputusan. Semua keputusan politik, kalau hari ini terlalu dini. Masih subuh, nanti menjelang maghrib saya kabari,” kata Ridwan Kamil di Gedung Sate, Senin (5/9/2022) malam.

Ia mengatakan memang posisi ia sebagai Gubernur Jabar dan juga istrinya yang aktif sebagai Ketua TP PKK Jabar dan kegiatan lainnya, tidak pernah lepas dari radar survei. Hal ini dinilainya wajar di tengah dunia demokrasi.

“Kami ini kan dalam dunia demokrasi kan objek survei, menolak juga susah, ngatur-ngatur juga nggak bisa kan. Jadi kalau disurvei ada ya alhamdulillah, kalau hasilnya ternyata bagus juga alhamdulillah,” katanya.

Ia mengatakan hasil survei dapat dimanfaatkan untuk pengukuran diri, pengukuran kinerja atau perhatian masyarakat, tidak melulu tentang pencalonan kepala daerah.

“Masalah survei itu digunakan untuk alasan maju atau tidak saya kira tidak selalu begitu. Ada pilihan-pilihan yang tentunya jadi pertimbangan. Tapi kalau surveinya bagus ya alhamdulillah,” katanya.

Sebelumnya diberitakan, Ketua TP PKK Jabar Atalia Praratya menyatakan kaget saat mengetahui namanya disebut menempati posisi elektabilitas tertinggi dalam survei yang dilakukan Indonesian Politics Research & Consulting (IPRC) pada periode 20-30 Juli 2022.

Dalam survei untuk nama calon wali kota Bandung tersebut, istri Gubernur Jabar Ridwan Kamil ini menempati posisi tertinggi dengan 18,8 persen, disusul Yana Mulyana, M Farhan, Budi Dalton, dan si Sultan Raffi Ahmad.

“Justru saya juga baru tahu yah. Tentu yang pertama kaget dulu tentunya, dan mengucapkan terima kasih. Menurut saya ini sebuah penghargaan kepercayaan dari masyarakat, hal yang luar biasa. Namun tentu kalau terkait dengan hal-hal lain, saya masih belum bisa berpikir lebih jauh. Terutama karena saya seorang istri, seorang ibu, saya juga harus diskusikan,” katanya saat dihubungi, Senin (5/9).

Ia mengakui memang ia adalah orang yang senang sekali bergerak di masyarakat. Jadi ia tidak pernah berpikir apa yang dilakukan ada kaitannya dengan jabatan apapun atau posisi apapun.

“Jadi saya mah ya seneng aja, kayak panggilan jiwa. Jadi saya sih bergerak aja, melakukan banyak hal yang penting manfaatnya terasa oleh masyarakat,” katanya.

Ia mengatakan ia belum memberitahu Ridwan Kamil mengenai elektabilitasnya. Hal ini, katanya, memang harus dibicarakan dengan suaminya.

“Tadi mau saya kasih tahu, tapi dia lagi rapat, jadi saya belum sempet diskusi.Jadi saya belum tahu seperti apa, jadi harus ngobrol dulu sama Kang Emil,” tuturnya.

Ia mengatakan tidak mengetahui dan tidak membayangkan jika ia bisa masuk bursa calon wali kota Bandung tersebut.

“Enggak tahu, saya beneran enggak kebayang. Karena sebetulnya, di keluarga tuh sudah sepakat dari dulu bahwa kami itu satu tim. Jadi enggak boleh ada dua matahari. Jadi kalau Kang Emil maju, saya dukung Kang Emil. Saya enggak tahu kalau ternyata kebalikannya. Tapi kita lihat saja,” katanya.

Ia mengatakan memang ada beberapa partai politik yang sudah menjalin komunikasi dengannya. Namun, saat itu ia belum memutuskan untuk terjun ke dunia politik.

“Ada beberapa, dulu dan sempet melalui Kang Emil, dan ada yang memperkenalkan langsung ke saya. Tapi ya karena pada waktu itu saya belum berpikir bahwa saya akan masuk ke dunia politik, ya jadi saya sih lebih baik bekerja sama dengan parpol, sehingga saya gerakan di masyarakat betul-betul tanpa kepentingan,” katanya.

Ia mengatakan di sisi lain ia khawatir karena Ridwan Kamil akan mengakhiri jabatannya pada 2023. Ia tidak ingin menghancurkan hal yang sudah dibangun suaminya tersebut karena dinamika partai politik.

“Saya sendiri enggak pernah, belum terpikir sejauh misalkan pada akhirnya saya harus maju ke DPR RI, atau kemudian juga di Jabar, atau di Kota Bandung, atau di manapun, belum sempat terpikirkan sedetail itu,” katanya.

Sebelumnya, Indonesian Politics Research & Consulting (IPRC) kembali merilis hasil survei yang mereka lakukan sejak 20-30 Juli 2022 terhadap 1002 responden terkait dinamika elektoral di Kota Bandung menjelang pemilu 2024.

Direktur Operasional dan Data Strategis IPRC, Idil Akbar menyampaikan bahwa dalam simulasi terbuka elektabilitas calon wali kota Bandung bila pemilu dilaksanakan hari ini, maka istri Gubernur Jabar, Atalia Praratya Kamil menempati posisi tertinggi dengan 18,8 persen, disusul Yana Mulyana, M Farhan, Budi Dalton, dan si Sultan Raffi Ahmad.

“Nama Atalia sebenarnya tak mengejutkan masuk dalam bursa kandidat wali kota Bandung, apalagi Atalia memang istri dari Gubernur Jabar, Ridwan Kamil dan dia diuntungkan dengan pemberitaan kedukaan. Terlepas dari pemberitaan kedukaan, tetapi cover media memberikan dampak besar dan menaikkan elektoralnya,” katanya di Hotel Newton, Jumat (2/9/2022).

Selain itu, nama yang memberikan kejutan ialah adanya nama Sultan Andara, Raffi Ahmad yang memiliki elektabilitas sebesar 2,2 persen.

“Raffi Ahmad ini putra asli Bandung dan bisa mendongkrak pada elektabilitas. Dan angka 2,2 persen itu angka yang tinggi dan dia memiliki tingkat kesukaan tinggi,” ujarnya.

Sedangkan nama Yana Mulyana, Idil mengaku diuntungkan karena dia kini menjabat sebagai wali kota Bandung meski relatif baru dengan menggantikan almarhum Oded M Danial.

“Yana Mulyana namanya ketika masih ada almarhum Oded masih berada di bawah. Tapi, kini mulai naik karena memang menjabat sebagai wali kota Bandung,” katanya

Sementara itu, ketika disinggung terkait adanya nama Budi Dalton dalam daftar hasil survei, Idil menyebut nama Budi Dalton bisa memberikan pilihan wali kota melalui jalur independen.

“Ya memang selain Raffi Ahmad, nama Budi Dalton bahkan adik Ridwan Kamil, yakni Elpi Nazmuzaman juga ikut naik. Kalau Elpi itu karena adanya cover media ketika kedukaan keluarga Emil. Nah, kalau Budi Dalton, dia budayawan yang dikenal di Bandung dan punya peluang. Jadi, independen ada potensi terjadi, karena sejauh ini partai politik belum menentukan calon,” ujarnya.

Berikut hasil survei 10 kandidat calon tertinggi:

1. Atalia Praratya : 18,8 persen

2. Yana Mulyana: 18 persen

3. M Farhan: 5 persen

4. Budi Dalton: 2,9 persen

5. Raffi Ahmad: 2,2 persen

6. Elpi Nazmuzaman: 2,2 persen

7. Nurul Arifin: 1,7 persen

8. Edwin Senjaya: 1,1 persen

9. Erwin: 0,9 persen

10. Sodik Mujahid: 0,7 persen

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *