Daftar Donatur Palestina
Hajinews.id – Isu manuver Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri soal kasus Formula E dinilai blunder.
Pasalnya, menurut isu yang berkembang, mantan Purnawirawan Jenderal itu mendesak tim satuan tugas untuk tersangkakan Anies Baswedan.
Kini Gubernur DKI Jakarta itu malah diusung sebagai bakal calon Presiden 2024 oleh Partai Nasional Demokrat (NasDem).
Pengumuman dilakukan hari ini, Senin, 3 Oktober 2022 secara langsung oleh Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh di Gedung NasDem Tower.
Selain mengusung nama Anies, Partai NasDem juga membocorkan koalisi yang akan dibentuk pada Pilpres 2024 nanti.
Seperti diketahui, nama Anies Baswedan memang menjadi calon kuat yang akan diusung Partai NasDem sebagai capres.
Pengumuman ini dipercepat dari jadwal seharusnya 10 November bersama dengan pengumuman koalisi NasDem.
Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad ARocky Gerung Soal Firli Bahuri Desak Tersangkakan Anies Baswedanli mengatakan rencana koalisi partainya dengan Partai Demokrat dan PKS semakin besar.
Pasalnya, menurut Ali ada kesamaan pandangan ketiga partai sudah mencapai 80 persen.
Namun begitu, penentuan koalisi tidak perlu terburu-buru karena memerlukan perencanaan yang matang.
Keputusan yang diambil Partai NasDem secara cepat itu dinilai tepat oleh Rocky Gerung.
Bahkan dosen Ilmu Filsafat itu menilai apa yang dilakukan Surya Paloh sebagai tindakan yang cerdas di tengah aksi Firli Bahuri.
Rocky Gerung menilai terbongkarnya isu manuver Firli Bahuri yang diduga menjegal Anies Baswedan justru blunder bagi sang Ketua KPK.
Menurutnya, jika benar skenario untuk menjadikan Anies Baswedan sebagai tersangka tersebut, citra Firli Bahuri justru akan terdampak.
Meski begitu, Rocky Gerung menilai ‘skenario’ yang diduga dijalankan oleh Firli Bahuri dan istana ini tidak akan bisa berjalan.
“Itu artinya nantang-nantangin namanya tuh, kan nggak ada peta yang memungkinkan skenario itu dijalankan. Dari mana masuknya peta itu?,” katanya, dikutip dari Pikiran Rakyat, Senin, 3 Oktober 2022.
“Kalau peta itu betul-betul udah ada di depan mata, itu artinya seluruh keterangan gelar perkara kemarin udah mengarah kepada Anies,” tuturnya.
“Jadi tetap ada hati nurani di beberapa penyidik yang menganggap ‘Ya bagaimana kalau nggak ada bukti kok mau dipaksakan?’,” ucap Rocky Gerung menambahkan.
Dia menuturkan bahwa sikap memaksakan kehendak dari Firli Bahuri itu justru akan membuat rakyat berbalik.
“Jadi pemaksaan itulah yang akan menggerakkan, sebut aja mobilisasi rakyat, untuk mengatakan bahwa ini adalah pekerjaan politik,” ujar Rocky Gerung.
“Jadi dari awal keterangan Pak Firli justru menjebakkan dia sebagai petugas politik aja, dari siapa? ya dari Presiden, kan Undang-Undang KPK udah berubah tuh, bahwa KPK itu ada di bawah Presiden,” tuturnya.
“Kan itu yang orang akan ingat lagi, bahwa Firli itu hanya sekedar menjalankan tugas Presiden dengan perintah 1 ‘penjarakan Anies’. Jadi kita mau lihat ini orang diuji atau bangsa ini diuji, mampu nggak kita secara rasional melihat bahwa KPK Ini akhirnya menjadi peralatan politik, itu intinya Tuh,” katanya menambahkan.
Tidak hanya itu, Rocky Gerung juga mengingatkan bahwa isu manuver ini justru akan menjadi blunder yang malah makin merugikan pemerintah dan Firli Bahuri sendiri.
“Pasti itu (merugikan pemerintah), dan juga Pak Firli, karena Pak Firli kan beberapa waktu yang lalu justru mengeluarkan statement yang bermutu kan ‘supaya nggak ada korupsi maka (Presidential threshold) 20 persen dihilangkan’,” tuturnya.
“Kan pak Firli pro 0 persen, loh kenapa tiba-tiba ngotot untuk supaya Anies tidak boleh masuk di dalam peta kompetisi kan,” ucap Rokcy Gerung menambahkan, dilansir dari laman Pikiran-Rakyat.com dari kanal Youtube Rocky Gerung.
Dia pun berharap Firli Bahuri akan segera buka suara dan memberikan keterangan terkait isu yang ramai beredar ini. (dbs).
