KPK Berkoordinasi dengan BPK soal Kasus Formula E, Hasilnya Bagaimana?

Ilustrasi gedung KPK (foto: detikcom)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Jakarta, Hajinews.id — KPK mengungkapkan pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait kasus dugaan korupsi Formula E Jakarta. Lantas apa hasil koordinasi KPK dan BPK tersebut?

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengungkap pertemuan itu dilakukan pada Jumat (30/9) silam. Namun, Alex enggan membeberkan substansi pertemuan tersebut.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Betul kami sudah berkoordinasi dengan BPK ya, kapan? Jumat yang lalu. Tentu substansi apa yang dibicarakan bukan untuk konsumsi media tapi prinsip dalam penghitungan kerugian negara ya, itu ketika kasus ini sudah naik ke penyidikan. Nah itu sudah menjadi SOP, baik di BPK atau di BPKP,” kata Alex dalam konferensi pers di gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (3/10/2022).

Kemudian Alex menyinggung pengalaman dirinya sebagai auditor selama 20 tahun. Menurutnya, auditor tidak menyimpulkan siapa pelaku korupsi, tapi hanya sebatas mengungkap hitungan tentang kerugian negara.

“Auditor itu tidak menyimpulkan siapa pelakunya, dia hanya mengungkap fakta. Nah tentu yang bertugas untuk menentukan apakah suatu peristiwa, peristiwa pidana, peristiwa administratif atau peristiwa perdata, itu domainnya penyidik, penuntut umum seperti,” ucapnya.

“BPK hanya menghitung nilai kerugian negara ya dalam kasus apapun. Bisa jadi perdata, bisa jadi administratif atau bahkan pidana,” tambahnya.

KPK Pastikan Terus Selidiki Kasus Formula E

Diberitakan sebelumnya, KPK merespons soal deklarasi Partai NasDem yang mengumumkan untuk mengusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) di Pilpres 2024. KPK menegaskan deklarasi itu tak mempengaruhi proses pengusutan kasus dugaan korupsi Formula E.

“Apakah deklarasi capres akan menghalangi KPK untuk menghentikan atau melanjutkan proses ini? Tidak,” kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata kepada wartawan di gedung KPK, Jakarta, Senin (3/10).

Alex menyebut deklarasi NasDem mengusung Anies sebagai capres 2024 adalah baru sebatas tahap awal. Menurutnya, belum tentu nantinya bisa dicalonkan saat masa pendaftaran.

“Saya pastikan proses penyelidikan akan terus berlanjut sampai ditemukan satu titik terang apakah itu perkara pidana atau sebatas pelanggaran administrasi, atau mungkin perdata. Karena ini masih kami lanjutkan dan kami tidak terpengaruh dengan deklarasi yang bersangkutan sebagai capres oleh salah satu parpol,” ucap Alex.

NasDem sebelumnya resmi mengumumkan calon presidennya yang akan diusung di 2024, yakni Anies Baswedan. Pengumuman itu disampaikan langsung oleh Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Senin (3/10).

Surya Paloh meyakini anak-anak bangsa saat ini baik. NasDem, katanya, memilih yang terbaik sehingga dia memutuskan sosok Anies Baswedan-lah yang dipilih.

“Inilah kenapa akhirnya NasDem melihat seorang sosok Anies Rasyid Baswedan. Kami mempunyai keyakinan pikiran-pikiran dalam perspektif baik secara makro maupun mikro sejalan,” kata Paloh saat konferensi pers di NasDem Tower, Jakarta Selatan.

“Kenapa Anies Baswedan, jawabannya adalah why not the best,” sambung Paloh.

Sumber: Detik

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *