SBY Ingatkan Lihat Keresahan Masyarakat, Jokowi Tak Boleh Kepedean: Soeharto Saja Tumbang

Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Aktivis Faizal Assegaf mengatakan pernyataan dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mewakilkan kecemasan yang ada dalam hati rakyat.

“Suara pak SBY mewakili kecemasan rakyat. Saatnya bersatu, praktek kekuasaan yang amburadul harus dihentikan,” ucapnya, Selasa, (11/10/2022).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Menurutnya, resesi ekonomi global akan diikuti gejolak sosial-politik. Dan dia mengungkit soal reformasi 1998 yang melengserkan mantan Presiden Soeharto karena tak mampu mengatasi gejolak yang ada.

“Ihwal itu, Pak Harto tumbang. Lucunya Jokowi sok perkasa, sibuk bermanuver 3 periode & ambisi proyek IKN,” ujar Ketua Progress 98 ini.

Sebelumnya, SBY membeberkan dua berita buruk saat ini tentang dunia.

Pertama, resesi ekonomi global yang menurutnya bakal terjadi sesuai pernyataan IMF dan World Bank (Bank Dunia). Kedua, perang di Ukraina makin membahayakan bagi keamanan internasional.

“Resesi ekonomi global pasti makin memukul kehidupan semua bangsa, yang saat ini sudah dalam keadaan susah,” ucap SBY, dalam keterangannya, Selasa, (11/10/2022).

Menurutnya, Jika perang di Ukraina makin “liar” dan tidak terkendali, terjadinya perang dunia disertai penggunaan senjata nuklir bisa menjadi kenyataan.

“Kita tahu dampak buruk jika krisis ekonomi global terjadi disertai ‘cost of living crisis’, & perang besar terjadi di Eropa yg libatkan Barat (AS & sekutunya) melawan Rusia & sekutunya. Tentunya kita tdk ingin mengalami lagi Great Depression sebelum Perang Dunia II dulu,” jelas SBY-akronim namanya.

Lebih jauh dijelaskan, situasi dunia akan makin runyam jika geopolitik di Asia Timur yang sudah panas akhirnya menjadi konflik militer terbuka Tiongkok vs Taiwan & pendukungnya (termasuk AS).

“Ingat, Perang Dunia II dulu, mandala besarnya ada di Eropa & Asia. Haruskah kita biarkan terjadi lagi?,” tutur Mantan Ketua Umum Partai Demokrat ini.

Jika keadaan makin tidak terkendali misalnya ada goncangan ekonomi dan keamanan global, sementara pandemi Covid-19 masih ada, penyelamatan bumi dari pemanasan global akan gagal karena dunia tidak lagi peduli dan bukan prioritas.

”Dunia bisa alami ‘triple crises’ keamanan, ekonomi & lingkungan,” ungkap mantan presiden dua periode ini.

“Wahai para pemimpin dunia, termasuk PBB, bertindaklah secara nyata (do something concretely) untuk selamatkan dunia kita. ‘Inaction is immoral’. Gunakan Forum G-20 di Bali ‘to save our world, to save our planet’. Turunkan ego masing-masing. Negosiasi & perundingan adalah jawaban,” pungkas Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Indonesia ini.

Sumber: Wartaekonomi

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *