Kisah Nabi Harun: Mengapa Allah SWT Mengutus Nabi Harun untuk Menemani Nabi Musa?

Kisah nabi Harun 
Makam Nabi Harun. Foto: istimewa
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Ketika Allah SWT dengan mengutus nabi Harun sebagai pendamping nabi Musa  dalam dakwah menyebarluaskan agama Islam pada saat itu. Dikisahkan bahwa nabi Musa  tidak begitu fasih dalam berbicara karena kekakuan pada lidahnya. Maka dari itu, nabi Musa berdoa kepada Allah untuk dijadikannya nabi Harun as, kakak kandungnya sekaligus sebagai teman dalam dakwahnya.

“dan jadikanlah untukku seorang pembantu dari keluargaku, (yaitu harun, saudaraku, teguhkanlah kekuatanku dengan (adanya) dia, dan jadikanlah dia teman dalam urusanku, agar kami banyak bertasbih kepada-Mu.” (Qs. Qasas: 30-33).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Raja Firaun di masa nabi Musa tersebut memang terkenal kejam bahkan di juluki sebagai seburuk-buruknya manusia karena mengaku bahwa dirinya adalah Tuhan. Kedua saudara Musa dan Harun saling bekerja sama membimbing kaum Bani Israil agar menyembah kepada Allah ta’ala. Tugas dari Nabi Harun dalam hal ini ialah sebagai juru bicara nabi Musa yang tidak fasih dalam berbicara.

Nabi Musa mengadu kepada Allah tentang kekakuan lidahnya, karena itu tidak dapat berbicara dengan fasih. Sehingga diutuslah nabi Harun dalam menyampaikan berbagai macam dakwahnya. Dari hal tersebut, nabi Harun akhirnya mendapat wahyu dari Allah dan keduanya berdakwah bersama-sama. Kemudian Nabi Harun. dan nabi Musa lalu berangkat menuju istana raja Firaun untuk menyerukan jalan kebenaran.

Nabi Harun dan Nabi Musa Menemui Firaun

Sebenarnya Nabi Musa dan Nabi Harun merasa takut juga apabila mengingat kebengisan dan kekejaman Firaun, kini mereka harus menghadap raja yang durhaka itu dan mengajaknya bertaubat kembali kejalan yang benar. Apakah Firaun dan pengikutnya mau menerima ajakan mereka berdua? Apakah justru mereka tidak segera ditangkap, dijebloskan ke dalam penjara dan disiksa oleh para algojo Firaun yang sadis tak kenal ampun?

Namun rasa takut itu segera di hapus dengan Firman Allah yang mengabarkan jaminan keselamatan bagi keduanya bahwa mereka berdua akan dijaga dan dipelihara Allah Yang Maha Mendengar dan Maha Melihat:

“Pergilah engkau beserta saudaramu dengan membawa tanda-tanda (kekuasaan)-Ku, dan janganlah kamu berdua lalai mengingat-Ku; pergilah kamu berdua kepada Fir‘aun, karena dia benar-benar telah melampaui batas; maka berbicaralah kamu berdua kepadanya (Fir‘aun) dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan dia sadar atau takut. Keduanya berkata, Ya Tuhan kami, sungguh, kami khawatir dia akan segera menyiksa kami atau akan bertambah melampaui batas, Dia (Allah) berfirman, Janganlah kamu berdua khawatir, sesungguhnya Aku bersama kamu berdua, Aku mendengar dan melihat. Maka pergilah kamu berdua kepadanya (Fir‘aun) dan katakanlah, Sungguh, kami berdua adalah utusan Tuhanmu, maka lepaskanlah Bani Israil bersama kami dan janganlah engkau menyiksa mereka. Sungguh, kami datang kepadamu dengan membawa bukti (atas kerasulan kami) dari Tuhanmu. Dan keselamatan itu dilimpahkan kepada orang yang mengikuti petunjuk.” (Qs. Taha: 42-47).

Bersama-sama kemudian mereka menghadap Firaun, bertemu dengan raja yang mengaku Tuhan bukanlah hal yang mudah. Mereka harus melalui liku-liku birokrasi dan protokoler yang rumit. Namun akhirnya mereka dapat bertemu juga, Firaun didampingi beberapa penasihat dan para pejabat pemerintah lainnya.

“Siapakah kamu berdua ini?” tanya Firaun.

Musa menjawab: “kami Musa dan Harun merupakan pesuruh Allah. Kami diutus kepadamu agar kau membebaskan bani Israil dari perbudakan dan penindasanmu dan menyerahkannya kepada kami agar mereka menyembah kepada Allah dengan leluasa dan menghindari siksaanmu.”

Firaun tertawa sinis dan mengejek Musa dengan mengatakan bahwa Musa tidak tahu diri. Dulu ia asuh dan dibesarkan di istana Mesir kini malah berbaik menentang Firaun. Musa dianggap orang yang tak tahu balas budi.

Nabi Musa menjawab bahwa semua itu dikarenakan ulah sang raja sendiri. Seandainya Firaun tidak memerintahkan membunuh bayi laki-laki, tidak mungkin ia dihanyutkan di sungai Nil dan akhirnya nabi Musa merasa tidak berhutang budi sama sekali kepada Firaun sendiri yang menyebabkan semua itu terjadi.

Berkata nabi Musa,  “adapun mengenai pembunuhan yang dulu kulakukan merupakan akibat godaan setan, namun peristiwa itu akhirnya menjadi rahmat terselubung bagiku. Sebab dalam pengembaraanku setelah aku melarikan diri dari negerimu, aku dikaruniai hikmah dan ilmu oleh Allah dan aku diutus sebagai rasul, maka datangilah aku kepadamu untuk mengajak engkau dan kaummu menyembah Allah dan meninggalkan kedzaliman serta penindasanmu terhadap bani Israil.”

Firaun yang mengaku dirinya adalah Tuhan bertanya kepada nabi Musa as: “Siapakah Tuhan alam semesta ini?”

Lantas nabi Musa as menjawab yang ditunjukkan kepada Firaun dan para pengawalnya: “Dialah tuhan langit dan bumi dan segala yang ada di antara keduanya, jika benar-benar kalian mengetahui rahasia kekuasaan Ilahi yang tersimpan di dalamnya.”

Firaun menyangkal perkataan Nabi Musa as: “tidak! Semua itu hanyalah omong kosong belaka! Kau ini Musa dan Harun agaknya kalian berdua telah menjadi gila! Kalian telah berbicara ngelantur tak karuan ke mana!”

Musa menjawab: tuhanku dan Tuhan kalian adalah yang menguasai Timur dan Barat, Tuhan yang ada diantara keduanya, jika kalian itu adalah orang-orang yang berakal.”

Nabi Harun dan Nabi Musa tidak henti-hentinya menyampaikan dakwah agama Allah kepada raja Firaun dan para pengikutnya. Namun Firaun yang sombong itu tetap saja dalam pendiriannya. Justru malah ia baik menanyakan Tuhan yang disembah nabi Harun as dan nabi Musa as, bukan untuk diimani melainkan untuk diselidiki.

Antusias Dakwah Nabi Musa Bersama Nabi Harun yang tak Kenal Menyerah

Beberapa hari kemudian berkumpullah para ahli sihir di tempat yang telah ditentukan. Rakyat berbondong-bondong ikut menyaksikan pula adu kepandaian sihir itu. Setelah nabi Harun dan nabi Musa datang dan semua berkumpul, Firaun memberi aba-aba agar pertandingan dimulai. Nabi musa mempersilahkan kebolehan lebih dahulu. Kemudian para pengawal Firaun melemparkan tali-tali dan tongkat yang mereka lemparkan itu berubah menjadi ular, jumlahnya ribuan ekor kecil-kecil.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *