“Baik Paduka yang mulia saya siap dengan perintah Paduka,” sahut Abu Nawas.
“Kiranya tugas apa yang akan Paduka berikan?,” tanya Abu Nawas.
“Saat ini juga saya perintahkan kamu terjun dari menara istana,” pinta Baginda Raja.
Mendengar hal itu Abu Nawas takjub dan heran.
“Apa Saya tidak salah dengar Paduka?,” tanya Abu Nawas memastikan.
“Tidak Abu Nawas, kamu tidak salah dengar,” jawab Baginda Raja.
“Saya disuruh terjun dari menara sedangkan menara istana tingginya 50 meter dasar raja tidak punya otak,” ujar Abu Nawas dengan nada tinggi.
Melihat tingkah Abu Nawas itu Baginda Raja seketika langsung tertawa terpingkal-pingkal.
Sementara itu Abu Nawas semakin dibuatnya heran kepada Baginda Raja yang justru malah tertawa.
Karena tidak mau ambil pusing Abu Nawas lalu pergi meninggalkan ruangan istana.
“Kalian lihat sendiri kan,” ucap Baginda Raja kepada dua tamunya
“Apakah di antara kalian berdua ada rakyat kalian yang berani mengatai rajanya, hanya rakyat saya saja yang berani dan itu pun cuman satu yaitu Abu Nawas,” ujar Baginda Raja sambil terus tertawa.
Melihat apa yang terjadi itu, kedua tamu raja tersebut hanya bisa diam dan mengaku kalah.
Itulah kisah jenaka Abu Nawas dan Baginda Raja.***