“Apa maksudmu, jangan membela diri. Kau telah mengaku dan mengatakan kabar itu benar adanya,” ucap Baginda Raja.
Abu Nawas beranjak dari duduknya dan menjelaskan dengan tenang.
“Wahai Baginda, saya memang berkata rukuk dan sujud tidak perlu dalam salat tetapi dalam salat apa. Waktu itu saya menjelaskan tata cara salat jenazah yang memang tidak perlu rukuk dan sujud,”
Khalifah pun mengangguk membenarkan
“Bagaimana soal aku yang suka memfitnah?,” tanya Khalifah Abu Nawas menjawab dengan senyum.
“Kalau itu saya sedang menjelaskan tafsir ayat 28 surat Al-Anfal yang berbunyi ‘Ketahuilah bahwa kekayaan dan anak-anakmu hanyalah ujian bagimu’. Sebagai seorang khalifah dan seorang ayah anda sangat menyukai kekayaan dan anak-anak berarti Anda suka fitnah ataupun ujian,” jawab Abu Nawas menjelaskan.
Mendengar penjelasan Abu Nawas yang sekaligus kritikan itu Khalifah Harun Al-Rasyid tertunduk malu menyesal dan sadar.
Rupanya kedekatan Abu Nawas dengan Harun Al-Rasyid menyulut iri dan dengki di antara pembantu-pembantunya.
Pembantu-pembantu khalifah yang hasud ingin memisah hubungan akrab tersebut dengan memutar balikkan fakta sebenarnya.
Itulah kisah Abu Nawas. Semoga kisah ini bermanfaat bagi kita semua.***