Prof Dr Abdul Mu’ti: Muhammadiyah Tak Bergantung pada Sinten dan Pinten

Muhammadiyah Tak Bergantung pada Sinten dan Pinten
Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr Abdul Mu’ti MEd
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Kesuksesan Muktamar Energi Potensial Muhammadiyah. Hal ini diungkap Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr Abdul Mu’ti MEd saat membahas Muhammadiyah Pascamuktamar di Pengajian Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah bertema ‘Energi Baru Pascamuktamar’, Jumat (9/12/2022) malam.

Prof Mu’ti, sapaannya, mengatakan, tentu banyak hal dalam Muktamar Ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah juga Muktamar Ke-14 Nasyiatul Aisyiyah mendapat apresiasi dari berbagai pihak.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Banyak kalangan menilai Muktamar Muhammadiyah alhamdulillah berlangsung sebagai perhelatan bermarwah, beradab, dan berkemajuan. Semuanya berjalan lancar, tertib, santun, guyub, rukun, penuh semangat,” ujarnya.

Selain itu, banyak apresiasi dan ucapan selamat dari para tokoh dunia dan perwakilan negara-negara sahabat yang ditujukan kepada Muhammadiyah, Ketua Umum, dan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah. Dari situ Prof Mu’ti menegaskan, Muktamar Ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah tidak hanya menjadi milik warga Persyarikatan tapi juga milik seluruh masyarakat Indonesia bahkan di berbagai belahan dunia.

“Ada beberapa surat yang dikirim para duta besar ke PP Muhammadiyah seperti di antaranya dari Dubes Uni Emirat Arab dan Singapura. Itu semua menunjukkan perhelatan Muktamar tidak hanya jadi urusan Muhammadiyah, tapi jadi bagian perhatian seluruh masyarakat,” imbuhnya.

Pria kelahiran 2 September 1968 itu menilai, perhelatan Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah yang sangat menggembirakan menunjukkan kematangan warga Persyarikatan, kultur dan karakter berkemajuan, serta kematangan pemerintahan yang berkembang di Muhammadiyah.

“Kesuksesan Muktamar itu merupakan energi potensial yang memungkinkan Muhammadiyah melangkah lebih maju lagi, melejit from good to great, menjadi unggul serta berkemajuan,” ucapnya.

Meski demikian, lanjutnya, ada pula yang mengkritik Muktamar Muhammadiyah terlalu cool. Dia menerangkan, “Cool bisa berarti adem ayem, tapi cool juga bisa berarti oke.”

Bapak Muhammadiyah Garis Lucu ini lantas memanfaatkan kehadiran sang pembawa acara Azaki Khoirudin SPdI MPd untuk mencontohkan lebih lanjut. “Kalau misal ada yang bilang Mas Azaki itu cool deh, maksudnya Mas Azaki itu oke! Karena masih muda, banyak berprestasi, dan sebentar lagi ujian terbuka doktor,” ujarnya.

Kembali pada topik bahasan, ia menegaskan, kesuksesan Muktamar ini karena Muhammadiyah berkembang berdasarkan sistem. “Muhammadiyah tidak bergantung pada sinten dan pinten (Muhammadiyah tidak bergantung pada orang dan uang),” kata Prof Mu’ti.

Meski demikian, lanjut Prof Mu’ti, warga Muhammadiyah tak boleh terlena dan terlalu berpuas diri, karena Muktamar bukanlah klimaks, tapi awal untuk bekerja lebih baik. “Muktamar merupakan energi baru untuk melakukan pembaruan,” imbuhnya.

Oleh karena itu, dia berpantun,

Burung camar terbang di angkasa
membelah mega berwarna jingga
rampung Muktamar mari bekerja
agar Muhammadiyah semakin jaya

“Mungkin ini ada yang komentar cakep gitu di rumah masing-masing, kalau nggak, saya bilang sendiri aja nggak apa,” candanya sambil tertawa. Sebab, pantun itu dia sampaikan secara daring sehingga tidak memungkinkan dia mendengar respon penonton.

Spirit Teologi al-Insyirah

Prof Mu’ti mengingatkan, pimpinan dan warga Persyarikatan tidak boleh berhenti karena Muhammadiyah sebagai gerakan yang berkemajuan, sesuai spirit teologi al-Insyirah. “Yaitu sebuah spirit gerakan yang dibangun berdasarkan ayat-ayat dalam surat al-Insyirah, surat ke-94,” terangnya.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *