Ditinggalkan oleh Makhluk; ditemani oleh Allah

Di tinggalkan oleh Makhluk
Hasanuddin (Ketua Umum PBHMI 2003-2005), Redaktur Pelaksana Hajinews.id
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh Hasanuddin (Ketua Umum PBHMI 2003-2005), Redaktur Pelaksana Hajinews.id

Hajinews.id – Orang-orang berlomba memperbanyak relasi dengan berbagai tujuan, baik yang bernuansa politik, ekonomi maupun sosial budaya. Semenjak medsos menyertai peradaban modern, orang-orang makin mudah saling berinteraksi tanpa kendala jarak. Muncul para pesohor di media-media sosial. Banyak yang mengenal mereka, sekalipun dia sendiri tidak kenal siapa saja followernya.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Berbagai trik digunakan untuk menarik seseorang memberikan like, subscribe pada akun medsosnya, bahkan sampai menggunakan konsultan IT, atau konsultan komunikasi massa, hingga “ghost writer” bila perlu. Apa yang mereka cari? Popularitas, lalu peluang memperoleh uang. Ya intinya adalah uang. Dan memang tidak sedikit yang telah meraih banyak uang melalui aktifitas medsos.

Namun tidak semua bernasib sama. Ada banyak juga yang tidak sukses, bukan hanya di dunia medsos, namun juga dikehidupan nyata. Mereka terkucilkan dari pergaulan. Bisa macam-macam sebab sehingga mereka dikucilkan. Akibat pengucilan ini, tidak sedikit yang stresst, merasa tidak berharga. Besar keinginan dalam dirinya untuk selalu bersama teman-temannya, dikelilingi banyak orang orang, di sorot media publik, tampil di majalah atau koran terkenal, jadi selebritis. Namun gagal, tidak kesampaian. Lalu timbullah pikiran-pikiran “jahat” dalam dirinya. Mengisi konten yang “menarik” minat pemirsa. Tidak lagi peduli apakah isinya hoax, atau fitnah, atau asusila, pokoknya jadi terkenal. Di tangkap polisi karena dilaporkan orang lain sebagai penyebar ujaran kebencian. Masuk penjara. Di dalam penjara ia sakit, dimasukkan rumah sakit. Di rumah sakit tidak ada yang datang membesuk, karena perangainya yang dipandang buruk.

Akhirnya ia benar-benar merasakan kesendirian. Tidak ada teman. Tubuhya makin lemah, lunglai, harapannya untuk sukses dalam kehidupan dunia pupus sudah.

Beruntung sebelum semua itu menimpanya, dahulu ia pernah bersyahadat dan masih yakin dengan syahadatnya itu. Seolah ada cahaya dalam hatinya di saat ia mengingat Allah dan Rasul-Nya. Terbersit sebuah suara dari dalam hatinya, mintalah! Mohonlah kepada Allah!. Yakin akan bisikan hati itu, ia berusaha memohon kepada Allah, tapi tubuh yang sudah lemas, lunglai tidak kuasa lagi untuk berdiri, berangjak dari tempat tidur perlu bantuan orang lain.

Ia pasrah! Dalam kepasrahan ia mengikuti bisikan hatinya untuk berdoa. Ia mulai menyebut nama Allah, meskipun lemah dan terbata.

Allah-Allah, aku mengaku telah berbuat banyak kesalahan, ampuni saya ya Allah. Di ulanginya permohonannya itu berkali-kali, puluhan, ratusan, ribuan kali hingga kantuk tidak tertahankan dan terbawa tidur. Dalam tidurnya itu ia bermimpi, berada di sebuah taman yang indah, dengan cahaya matahari yang menyejukkan di pagi hari, memetik aneka buah-buahan, menyaksikan pemandangan dari aneka bunga di taman itu. Nyaman sekali.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *