Hajinews.id — Ahli Hukum dan Tata Negara Refly Harun menyoroti hasil survei Litbang Kompas soal elektabilitas partai Nasdem yang kini menunjukkan kenaikan signifikan.
Sebagaimana diketahui, elektabilitas Partai NasDem mengalami peningkatan dari yang mulanya 4,3 persen menjadi 7,3 persen melalui hasil jajak pendapat yang diselenggarakan Litbang Kompas.
Litbang Kompas juga mengatakan kenaikan tersebut tidak lepas dari efek ekor jas usai partai besutan Surya Paloh itu mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden.
Sayangnya, elektabilitas partai yang juga mengusung Anies yaitu Partai Demokrat malah mengalami penurunan 5,3 poin dari 14 persen pada Oktober 2022 menjadi 8,7 persen.
Elektabilitas PKS juga turun dari sebelumnya 6,3 persen pada survei yang digelar pada Oktober 2022 menjadi 4,8 persen.
Menanggapi hal tersebut, Refly menjelaskan bahwa Anies merupakan tokoh non partai yang bisa memberikan efek ekor jas.
“Bagaimanapun memang Anies ini karena dia adalah tokoh non partai, maka siapa yang nempel ke dia akan mendapatkan efek ekor jasnya dia,” ujar Refly, dikutip Hajinews.id dari kanal YouTube pribadi pada Rabu (22/2/2023).
“Sekarang ini yang lengket yang nempel itu baru NasDem. Sementara Demokrat dan PKS belum memanfaatkan secara maksimal Anies Baswedan,” imbuhnya.
Pengamat politik ini pun kemudian berpesan pada tiga partai pengusung Anies agar tidak terjadi sikut menyikut antara partai politik di Koalisi Perubahan untuk mendapatkan efek Anies.
“Jangan sampai kemudian tiba-tiba justru sikut-menyikut di antara partai politik untuk mendapatkan efek Anies Baswedan,” ujar Refly.