Kuwait Bakal Membangun Menara Setinggi 1 Km yang Akan melampaui Burj Khalifa di Dubai

Kuwait Bakal Membangun Menara Setinggi 1 Km
Burj Mubarak al-Kabir
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.idKuwait pekan ini mengumumkan akan membangun gedung pencakar langit yang akan menjulang di atas Dubai, Burj Khalifa di Uni Emirat Arab (UEA), yang saat ini menjadi gedung tertinggi di dunia dengan tinggi lebih dari 150 meter.

Dijuluki Burj Mubarak al-Kabir, bangunan ini setinggi 234 lantai, tingginya lebih dari 1 km dan dirancang untuk menahan angin hingga 150 mil per jam.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Ketinggian 1.001 meter bukanlah kebetulan, tetapi merupakan penghormatan yang disengaja untuk cerita rakyat yang selalu terkenal Seribu Satu Malam, kumpulan dongeng legendaris yang berlatarkan Teluk dan tempat lain di Timur Tengah.

Menurut laporan, Burj Mubarak al-Kabir, dinamai berdasarkan sebuah lokasi di Kuwait, akan menampung 7.000 orang dengan kantor, hotel, toko, dan titik observasi.

Meskipun akan lebih tinggi dari Burj Khalifa setinggi 828 meter, Burj Mubarak al-Kabir mungkin bukan menara tertinggi di dunia setelah selesai, karena menara yang sedang dibangun di negara tetangga Arab Saudi juga diperkirakan akan berdiri lebih dari 1 km seperti dikutip dari New Arab, Minggu (16/4/2023).

Menara Kuwait akan menjadi bagian dari perlawanan dari proyek Madinat al-Hareer (Kota Sutra), yang akan melihat sebidang tanah kosong diubah menjadi kota yang dibangun dengan tujuan luas sebagai bagian dari Inisiatif Sabuk dan Jalan China.

Megacity, diperkirakan menelan biaya USD132 miliar, akan menampilkan pembangkit listrik, pelabuhan raksasa, rumah sakit, fasilitas hiburan, dan jalan lintas yang menghubungkannya ke ibu kota Kuwait City, membentuk bagian penting dari proyek Visi 2035 negara Teluk itu.

Pembangunan Burj al-Mubarak akan memakan waktu sekitar 25 tahun, memberikan waktu bagi kota di sekitarnya untuk berkembang.

Seperti negara-negara Teluk lainnya, Kuwait saat ini memanfaatkan cadangan keuangannya yang besar untuk memodernisasi infrastruktur dan mengkonfigurasi ulang ekonominya untuk era pasca-minyak.

Sebelumnya, Arab Saudi sedang membangun megacity NEOM senilai USD500 miliar, bersama dengan proyek ambisius lainnya.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *