10 Tahun Berlalu Ternyata Sama, Mengingat Lupa, Kisah Kemunculan Capres PDI Perjuangan

Kisah Kemunculan Capres PDI Perjuangan
Capres PDI Perjuangan
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Bahkan “pemilik” media nasional berpengaruh “mendatangi” Megawati menjelaskan. Megawati akan kalah melawan Prabowo. Satu-satunya yang bisa mengalahkan adalah Jokowi. Konon mereka juga mengungkap berbagai hasil survei dari lembaga mereka untuk meyakinkan. Seperti yang anda ketahui pasangan suami isteri pemilik PDI Perjuangan, akhirnya mengalah.

Konon Megawati masih punya keinginan untuk maju jadi Capres pada Pilpres 2014. Patut dicatat beliau pernah menjabat Presiden hanya dalam waktu singkat 2,5 tahun. Setelah Gusdur di lengserkan. Artinya Megawati didukung oleh alm. suaminya tidak setuju mencalonkan orang lain selain dirinya.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Rupanya kerja sama pemegang modal. Plus pencitraan media. Hasil Survei dan tekanan relawan. Sangat masif. Membuat Megawati dan Taufik Kiemas mengalah. Takluk. Pilpres Tahun 2014 jadilah Jokowi jadi Presiden didampingi JK sebagai Wakil Presiden. Prabowo yang maju jadi Capres kalah. Prabowo yang mengadang-gadang Jokowi dan adiknya Hasyim ikut “memodali” Jokowi menjadi Gubernur gigit jari.

Dari mediapun kita ketahui Luhut Binsar Panjaitan sudah punya “hubungan bisnis” dengan anak Jokowi yang masih belia, ketika Jokowi masih walkot Solo. Dari awal rupanya mereka sudah sangat lekat. Sampai sekarang. Bisnis anak-anak Jokowi mengurita demikian juga bisnis nya LBP. Seperti kita ketahui “kedekatan” mereka Jokowi dan LBP dengan Negara China Komunis “sangat mesra”. Sudah bukan lagi rahasia.

Heboh 2022-2023. Sepuluh Tahun kemudian. Hampir mirip terjadi. Ganjar Pranowo yang belum selesai jabatannya sebagai Gubernur Jateng. Walaupun tidak ada kinerja yang menonjol dan prestasi yang membanggakan. Bahkan tingkat kemiskinan meningkat dan pertumbuhan ekonominya rendah selama dua periode.

Lembaga survei selalu framing hasil Ganjar selalu di tiga besar, kadang tertinggi. Entah darimana dananya. Baru ini Mendagri Tito Karnavian mendaulat Jateng yang digawangi Ganjar Pranowo berkinerja terbaik di Indonesia. Tujuannya sama pencitraan walaupun terkesan membodohi akal sehat rakyat.

Istana termasuk LBP melalui Asosiasi Desa aktif promo Ganjar Pranowo. Bahkan beberapa kali Jokowi mengumpulkan relawannya memperkenalkan Ganjar sebagai capres. Ketika itu dimunculkan julukan sirambut putih, karena selalu memikirkan Indonesia katanya. Suatu ketika di GBK dia mengumpulkan Relawannya. Ganjar memang berambut putih. Sama seperti kemunculan Jokowi tahun 2013. Ganjar juga muncul dengan pencitraan melalui sosmed dan “rekayasa” hasil survei.

Dipihak lain elit PDI Perjuangan aktif mengkampanyekan Puan Maharani sebagai Capres. Berbagai modus dilancarkan. Spanduk Puan bertebaran dimana-mana. Catat Puan Maharani adalah putri kandung Megawati dengan alm. Taufik Kiemas. Memang aneh hasil survei Puan mentok dibawah 5 %. Padahal PDIP setiap Pemilu 2004, 2009, 2014, 2019 selalu memperoleh suara tetap antara 18 – 20%.

Artinya dengan modal suara Captive merupakan suara militans pendukung tetap/ setia PDIPerjuangan. Puan sebagai anak pemilik PDIPerjuangan tentunya sudah mempunyai modal sosial yang sama antara 18-20%. Siapa yang mengatur, hasil Survei. Selalu memenangkan Ganjar. Konon beberapa pemilik Survei “rutin diundang” istana, termasuk buzzer dan influencer.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *