Desain Politik Menuju 2024

Desain Politik Menuju 2024
Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo (kiri) dan Ketua Umum Partai Masyumi Ahmad Yani
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Dalam kesemrawutan politik seperti itu TNI memang sangat dibutuhkan. Apabila pemilu menjadi ajang kecurangan, dan dimana-mana terjadi suap, serangan fajar, intrik dan provokasi Sebelum terlambat TNI harus ambil peran untuk mempertahankan republik dari bahaya itu.

Bangsa ini akan semakin kehilangan peta jalan masa depan kalau kontestasi politik seperti ini dimanfaatkan dengan cara-cara curang. Demokrasi Pancasila telah kehilangan nilainya, Pancasila sudah tidak lagi menjadi pedoman berbangsa dan bernegara.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Kita harus kembali kepada nilai yang utama yaitu nilai Pancasila itu. Nilai utama yang dimaksud adalah nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dengan permusyawaratan perwakilan serta keadilan sosial. Nilai itulah yang harus memandu etika politik berbangsa dan bernegara.

Tetapi jalan untuk kembali itu menemui ketumpuan. Sulit untuk mengajak semua elemen seperti partai politik, pejabat dan politisi untuk menjadikan Pancasila sebagai pemandu. Kalau Pancasila sudah mulai ditinggalkan artinya negara sudah ‘keropos’ karena tidak lagi memiliki landasan filosofis sebagai sebuah bangsa.

Ketika semua mulai tidak peduli, memang seharusnya TNI mengambil peran untuk menyelamatkan bangsa dan negara dari berbagai bahaya yang sedang mengepungnya. Harapan itu cukup beralasan, bahwa TNI adalah satu-satunya kekuatan penjaga yang masih diandalkan untuk menjaga dan mempertahankan republik yang sedang koyak.

Jadi menurut saya, Mayjen Kunto sedang melihat bahaya, dan bahaya itu tidak diperdulikan oleh kekuatan sipil dan politik, hanya TNI yang masih melihat bahaya itu sebagai ancaman yang cukup serius.

Secara etika keterlibatan TNI dalam politik kenegaraan sangat penting. TNI tidak mengambil peran politik praktis, tidak juga terlibat dalam transaksi kepentingan elit politik. TNI hanya menjadi penjaga pertahanan nasional. Maka politik TNI adalah politik negara.

Dalam kecamata politik kenegaraan inilah TNI dibutuhkan untuk menjaga dan mempertahankan negara dan mempertahankan nilai-nilai berbangsa dan bernegara.

Sebagaimana yang tertuang dalam tugas pokok TNI adalah menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.

Sesuai dengan ketentuan Hukum dan perundang-undangan yang berlaku keterlibatan TNI dalam menjaga dan menegakkan kedaulatan, baik kedaulatan dari dalam maupun kedaulatan keluar sangat penting. Menjaga dan melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia. Artinya menjaga bangsa dan warga negara dari berbagai ancaman baik itu ancaman dari luar maupun dari dalam. Semua itu tugas TNI.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *