Orang Berilmu dan Akhlaknya

Orang Berilmu dan Akhlaknya
Jaka Budi Santosa
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Suatu kali, Yusuf menghina SBY di medsos. Dia menjuluki SBY bapak mangkrak Indonesia. Dia juga menyebut SBY dan putranya, AHY, bodoh. Di lain hari, dia berkicau tentang mantan komisioner Komnas HAM Natalius Pigai dengan nada rasial. Orang yang rasis tentu dipertanyakan adabnya, akhlaknya.

Ada juga Prof Budi Santoso Purwokartiko. Guru besar yang satu ini adalah Rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK). Sebagai guru besar, apalagi rektor, Pak Budi tentu pandai. Akan tetapi, soal adab, dia juga dipermasalahkan.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Prof Budi pernah membuat bangsa ini geleng-geleng kepala. Pangkalnya, dia menuangkan pengalamannya mewawancarai mahasiswa terkait program beasiswa LPDP yang dinilai menyudutkan pihak tertentu, juga rasis.

Sekadar mengingatkan, dia menulis, ‘Pilihan kata-katanya juga jauh dari kata-kata langit: insaallah, barakallah, syiar, qadarullah, dan sebagainya’. Ada pula narasi, “Jadi 12 mahasiswi yang saya wawancarai, tidak satu pun menutup kepala ala manusia gurun. Otaknya benar-benar open mind.”

Begitukah akhlak seorang berilmu? Harus menghina orang lain yang punya keyakinan berbedakah sebagai orang pintar? Itu belum seberapa. Yang terakhir ini lebih parah lagi. Dialah Andi Pangerang Hasanuddin.

Andi memang bukan profesor, bukan guru besar. Namun, dia juga orang pintar, orang berilmu. Kalau tidak pintar, kalau tidak berilmu, sulit rasanya dia bisa menjadi peneliti di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Akan tetapi, soal adab, perihal akhlak, Andi disebut tak beda dengan preman.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *