Daftar Donatur Palestina
“Oh iya Anda datang dari mana?” tanya Abu Nawas.
“Saya datang dari Andalusia, tuan,” jawab Abbas bin Ash.
Mendengar jawaban tersebut, pembicaraannya pun menjadi makin seru. “Sebagai peminat sastra tentu engkau hafal sedikit tentang puisi Almasih,” tanya Abu Nawas.
“Iya tuan, saya hafal,” jawab Abbas bin Ash.
“Kalau begitu coba bacalah karyanya. Aku ingin mendengar darimu,” pinta Abu Nawas.
Abbas bin Ash pun membaca beberapa puisi karya penyair tersebut. Namun tidak hanya sampai di situ, Abu Nawas juga meminta Abbas membaca karya seorang sastrawan bernama Bakar Al-Khudri dan Abu Al-Hajjaj.
“Kamu kenal penyair besar bernama Abbas bin Ash?” tanya Abu Nawas.
“Iya saya kenal,” jawab Abbas bin Ash dengan sedikit kaget. Ia tidak menyangka namanya dikenal oleh Abu Nawas.
“Baiklah bacalah beberapa karyanya,” minta Abu Awas.
Abbas bin Ash pun segera membaca beberapa karyanya dengan penuh semangat. Setelah selesai, Abu Nawas berkata, “Aku yakin Anda adalah Abbas bin Ash,” ucap Abu Nawas sambil memeluk.
“Maafkan aku karena aku sempat tidak mengenalmu,” ujar Abu Nawas.
“Wahai Abu Nawas, bagaimana Anda mengenal bahwa aku adalah Abbas bin Ash?” tanya Abbas.
Dengan entengnya Abu Awas menjawab, “Oh itu mudah saja, ketika ia membaca puisi karya orang lain sikap dan gerak-geriknya seenaknya saja, tetapi ketika membaca puisi karyanya sendiri tampak sangat bersemangat.”
Itulah yang membuat Abu Nawas yakin bahwa Anda adalah Abbas bin Ash. Wallahu a’lam bisshawab.
