Di era reformasi, Sarwono konsisten dengan pilihan koridor tengah. Ia tak beroposisi kepada presiden manapun, sejak Habibie, Mega, Gus Dur, SBY hingga Jokowi. Ia juga tidak menjadi tim inti presiden manapun.
Kita mendengar kepedulian panjang Sarwono soal lingkungan hidup. Dari beberapa sumber, saya mendengar ia memberikan bantuan dana kepada kelompok nelayan.
Dana itu dijadikan pinjaman dana bergulir yang membantu banyak kehidupan nelayan.
Pak Sarwono menjelma menjadi seorang aktivis, yang menyuarakan isu lingkungan hidup. Bahkan ketika ia menjadi pejabat pemerintahan dan sekjen partai Golkar, spiritnya sebagai aktivis sudah terasa.
Terakhir saya kontak langsung dengan Sarwono, di tahun 2018. Saat itu, ia menelfon saya memberikan selamat.
Itu momen, ketika bersama Tim LSI dan KBI, saya dianugrahi Guiness Book of Record, memecahkan rekor dunia untuk pendidikan politik. Kami memberikan pendidikan Pancasila, yang dianggap terbanyak untuk
ukuran pendidikan politik tingkat dunia. (1)
“Selamat ya Den. Pancasila itu warna Indonesia. Sudah benar Pancasila itu yang anda harus angkat untuk membawa Indonesia lepas dari kungkungan politik agama,” ujar Sarwono.
“Siap, senior.” Saya selalu memanggilnya senior setiap kali bersapa.
Kini sang senior itu sudah pergi. Ia meninggalkan legacy pilihan politik koridor tengah.
Selamat jalan Sarwono. Selamat jalan, senior.***
26 Mei 2023
CATATAN
(1) Guiness Book of World Record pendidikan politik terbanyak untuk Indonesia: