Kulakan Ide

Kulakan Ide
Joko Intarto
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Joko Intarto

Hajinews.id – Pengusaha kapal itu tiba-tiba menelepon, Sabtu pagi. Ia mau menjemput saya untuk makan siang. Rupanya ada yang lebih menarik ketimbang ayam goreng Mbok Berek kesukaannya. ‘’Kita ke Semarang, hari Senin,’’ katanya.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Senin pagi ini saya ke Semarang lagi. Biasanya saya naik kereta api. Tapi kali ini menumpang mobil milik pengusaha kapal. Tujuan pertama: Mengunjungi perusahaan galangan kapal milik pengusaha itu. Lokasinya memang di Semarang. Sudah beroperasi lebih dari lima tahun lalu. Galangan ini melayani pembuatan dan perawatan bodi kapal-kapal kargo di grup usahanya sendiri.

Tapi bukan itu alasan pengusaha itu mengajak saya ke Semarang. Sebenarnya ia ingin memperlihatkan kamera baru yang baru dibelinya dua bulan lalu!

Kamera tersebut dibeli di Amerika Serikat. Harganya USD6.000. Sekitar Rp 90 juta. Terlalu mahal untuk ukuran kantong saya. Tapi masuk akal, kalau untuk dijadikan layanan bisnis baru Jagaters Studio.

Secara sederhana, kamera tersebut bertipe 360. Mampu merekam data dari 2 juta titik dalam satu ruangan. Dengan kecerdasan buatan yang terpasang, kamera akan mengolah data menjadi gambar 3 dimensi berformat 720 derajat dengan akurasi ukuran 99,999 persen. Gambar yang dihasilkan bisa distream menggunakan aplikasi video live streaming maupun video conferencing.

Di perusahaan galangan kapal, kamera tersebut digunakan untuk menyampaikan progress report pengerjaan bodi kapal kepada customer serta mendiskusikannya dengan konsultan ahli yang berada di berbagai negara di dunia. ‘’Saya berharap Jagaters Studio bisa mengambil inspirasi untuk layanan baru kepada pelanggannya,’’ kata pengusaha itu.

Mendengar cerita itu, ingatan saya langsung tertuju pada Mas Bahrun. Arsitek yang tinggal di Bintaro itu juga menyediakan jasa serupa: Menggunakan drone camera untuk membuat peta dan topografi 3D. ‘’Drone camera untuk visual outdoor. Kamera yang saya beli itu untuk visual indoor. Prinsip kerjanya kurang lebih sama,’’ jelas pengusaha kapal berusia 43 tahun itu.

Karena cerita kamera itu pula, saya menyetujui tawaran itu tanpa memberi tempo. ‘’Siap berangkat jam berapa pun,’’ jawab saya.

Ternyata jadwal perkalanannya sudah disusun: Senin pukul 10:00. Berangkat dari rumahnya di Menteng dengan tujuan Semarang – Jogja – Ponorogo.

Saya pasti tidak ikut sampai Ponorogo. Setelah mempelajari kamera dan bertemu Januar di Jogja, saya akan kembali ke Jakarta. Mungkin mampir beberapa jam di Grobogan. Sudah hampir setahun saya belum berziarah ke makam bapak dan ibu.(jto)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *