Anies Tunaikan Ibadah Haji

Anies Tunaikan Ibadah Haji
Anies Tunaikan Ibadah Haji
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh Agus Wahid, Analis dari Center for Public Policy Studies – INDONESIA

Hajinews.id – Mengharukan. Mengundang segudang pertanyaan, apa makna di balik itu semua. Itulah jika kita cermati Anies Baswedan menunaikan ibadah haji pada tahun 1444 Hijriah (2023) ini. Bagaimana tidak? Banyak hal yang tidak lazim selama ini bagi peribadahan masyarakat muslim di seantero dunia, termasuk tokoh khusus (pejabat negara). Menarik untuk kita analisis secara kritis.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Pertama, posisi Anies saat ini bukan pejabat negara. Tapi, keberangkatannya ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji merupakan undangan resmi Kerajaan Saudi Arabia (KSA). Undangan ini mengandung makna Anies menjadi sosok istimewa, minimal di mata KSA. Dalam beberapa hal, KSA memang pernah memberikan banyak undangan kepada sejumlah tokoh muslim dunia Islam dalam kapasitasnya sebagai pejabat negara. Tapi – sekali lagi – saat ini Anies bukanlah pejabat negara. Tapi, mengapa mendapatkan undangan itu. Hal ini menggambarkan sosok Anies memang istimewa di mata KSA.

Kedua, pengistimewaan itu kian menampak kualitasnya, ketika Anies dan rombongannya (istri, anak-anak, menantu dan sahabat terdekatnya) diberi fasilitas guest house kerajaan, yang letaknya tak jauh dari Masjidil Haram. Hal ini juga menggambarkan betapa KSA demikian memuliakan sosok Anies. Yang cukup mengharukan – sebagai hal ketiga – ketika menjalankan rukun-rukun haji seperti thawaf dan lainnya mendapatkan pengawalan `asykar KSA.

Pengawalan itu sungguh menggambarkan sikap KSA yang memandang penting tentang pengamanan seorang Anies. Meski selama ini belum pernah tercatat dalam sejarah terjadinya tundakan kriminal terhadap jamaah haji dalam arena thawaf atau lainnya, tapi KSA benar-benar concern untuk menjaga keselamatan Anies dari kemungkinan buruk yang bisa saja terjadi. Meski belum pernah terjadi kriminal, tapi potensi buruk bukanlah fatamorgana. Hal ini sejalan dengan posisi Anies kini sebagai calon Presiden RI meski belum resmi.

Yang perlu dicatat, pengawalan itu menggambarkan bukan hanya sikap kepedulian KSA terhadap keselamatan Anies, tapi sinyal kuat dukungan KSA atas langkah politik Anies menuju Istana Merdeka – Jakarta. Dukungan politis ini sungguh penuh makna dan bisa dijabarkan lebih jauh, selagi proses menuju singgasana, apalagi pasca kontestasi. Sikap politik KSA ini tidak menutup kemungkinan akan “menular” secara positif: solidaritas negara-negara Teluk Arab, bahkan sebagian besar negara-negara Islam. Dukungan politik ini berpotensi berkembang ke dukungan lainnya, apalagi data menunjukkan Anies bukanlah milyarder dan oponen oligarki di Tanah Air ini. Yang menarik untuk digaris-bawahi, dukungan dunia Arab tidak kompensasional. Jauh dari nuansa ingin “menjarah” sumber daya alam Indonesia, apalagi sampai menganeksasi wilayah NKRI. Beda jauh dengan prototip China. Dukungan itu juga tidak mengarah pada gelagat ingin mencampuri proses politik kontestasi itu. KSA dan para sahabatnya di negara-negara Arab atau Dunia Islam tetap menghargai politik sesuai prinsip demokrasi yang dijalani RI ini.

Dalam perspektif agama, dukungan deras dari berbagai komponen elitis Dunia Arab dan kemungkinan negara-negara Islam lainnya – boleh jadi – merupakan jawaban tentang skenario Allah yang siap menghadang skenario manusia yang banyak digalang oleh kekuatan oligaki domestik plus campur tangan asing (Tiongkok). Tidak tertutup kemungkinan, kemesraan China – Saudi Arabia saat ini akan menggerakkan KSA “menasehati” agar tidak terlalu jauh mencampuri kontestasi pemilihan presiden di Indonesia. Sebagai karakter pedagang dan demi mengamankan jalinan bisnisnya bersama Saudi, Negeri Tirai Bambu akan mengendorkan kebijakan politik luar negerinya yang terus cawe-cawe terhadap kontestasi pilpres di Tanah Air ini.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *