Tindakan Budiman Sudjatmiko Temui Prabowo Dianggap Melawan Keputusan Ketua Umum PDIP Megawati

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Petinggi PDI Perjuangan bereaksi keras dengan langkah Budiman Sudjatmiko, Politisi PDIP yang menemui Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto di kediamannya di Rumah Kertanegara No. 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2023).

Terkait pertemuan tersebut, maka PDIP berencana memanggil Budiman Sudjatmiko pada Agustus 2023 mendatang.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Menariknya reaksi bakal Calon Presiden dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo terkesan tidak terlalu mempersoalkan, dan menganggap itu merupakan hak pribadi dari pada Budiman Sudjatmiko.

Berbeda dengan Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP, Komarudin Watubun, yang menegaskan Budiman Sudjatmiko harus menjelaskan alasan kedatangannya ke kediaman Prabowo Subianto.

“Ya bulan Agustus, awal Agustus (dipanggil)” ungkapnya kepada awak media, Rabu (19/7/2023), dilansir Kompas.com.

Baginya, tindakan Budiman Sudjatmiko itu tak sejalan dengan sikap PDIP yang sudah memiliki bakal calon presiden (bacapres) yakni Ganjar Pranowo.

Sehingga, langkah Budiman Sudjatmiko menemui Prabowo tersebut dianggap sebagai tindakan melawan keputusan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

“Karena bagaimana pun partai sudah mengumumkan resmi calon (presiden).”

“Kok kader-kader partai masih coba lagi main akrobat sana sini dengan berbagai argumentasi, itu kan enggak benar,” jelas Komarudin Watubun.

 

Dianggap Lakukan Indikasi Pelanggaran Disiplin

Komarudin Watubun juga menyebut Budiman Sudjatmiko terindikasi melakukan disiplin partai.

Pasalnya, sebagai anggota partai, kebebasan individu terutama dalam konteks politik tentu diatur oleh partai.

“Budiman malah datang di Prabowo. Itu indikasi pelanggaran disiplinnya itu,” ujar Komarudin, Rabu.

Komarudin pun menyoroti soal pernyataan Budiman Sudjatmiko yang mengaku menemui Prabowo bukan mewakili partai, melainkan pribadi.

Ia lalu menyayangkan sikap Budiman Sudjatmiko yang dinilai tidak mengetahui aturan dalam berorganisasi.

“Jadi tidak bisa dibilang ‘wah ini saya pribadi’, itu tidak bisa.”

“Dan orang sekelas Budiman Sudjatmiko masa tidak tahu berorganisasi, gimana sih,” tambah Komarudin.

 

Reaksi Ganjar Pranowo

Bakal calon presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo memberi tanggapan soal Budiman Sudjatmiko yang bertemu Prabowo Subianto.

Ganjar menegaskan soliditas PDIP tak terganggu dengan langkah Budiman Sudjatmiko itu.

Ia pun meyakini PDIP akan semakin solid menatap Pilpres 2024 untuk memenangkan dirinya.

“Oh tidak. Tidak pernah terganggu,” katanya di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu.

Gubernur Jawa Tengah ini menyebut, hal itu merupakan hak pribadi dari Budiman Sudjatmiko.

“Itu haknya Pak Budiman,” tambah Ganjar.

 

Bahas Persoalan Bangsa dan Krisis Global

Pada Selasa lalu, Prabowo mengaku tersanjung menerima kunjungan Budiman Sudjatmiko.

Sebagai sosok yang dulu pernah berseberangan, Prabowo mengatakan dirinya sangat menghormati kedatangan Budiman.

Keduanya mengungkapkan memiliki visi yang sama terkait persatuan demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Ia mengatakan, pertemuan yang berlangsung hampir dua jam itu membahas berbagai persoalan bangsa.

Satu di antaranya yakni terkait pentingnya persatuan bagi Indonesia dalam menghadapi ancaman krisis global.

“Di tengah keadaan global saat ini, tantangan yang kita hadapi semakin berat.”

“Kondisi geopolitik, persaingan antar negara besar, membawa dampak bagi Indonesia.”

“Perang di Ukraina membuat harga pangan, harga pupuk dunia naik.”

“Kita sudah menjadi bumi yang kecil di mana satu sama lain berhubungan dan ada ketergantungan.”

“Indonesia perlu persatuan, persatuan ini tidak boleh dianggap enteng,” papar Prabowo.

Senada dengan Prabowo, Budiman Sudjatmiko mengatakan bangsa ini perlu persatuan kaum nasionalis.

Seluruh elemen di negeri ini harus saling dukung dan bergandengan tangan untuk bersama-sama menjaga Indonesia.

“Setelah saya bertemu beliau, saya merasa bangsa ini perlu persatuan kaum nasionalis.”

“Kita butuh saling dukung, butuh kebersamaan karena Indonesia harus dijaga bareng-bareng,” ucap Budiman.

Diketahui, terdapat tiga nama bakal capres untuk Pilpres 2024 mendatang.

Ketiganya yakni Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto; Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo; dan mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Prabowo Subianto merupakan bakal capres yang diusung Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR).

Kemudian, Ganjar Pranowo didukung empat partai yakni PDIP, PPP, Perindo, dan Hanura.

Lalu, Anies Baswedan diusung sebagai capres oleh Koalisi Perubahan yang terdiri dari Partai Demokrat, Partai NasDem, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Sumber

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *