Hukum Memejamkan Mata saat Salat, Bolehkah? Berikut penjelasan Buya Yahya

Hukum Memejamkan Mata saat Salat
Buya Yahya
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



“Ga ada hubungannya dengan pejam mata dan buka mata. Khusyuk itu Anda tidak keluar dari apa yang Anda baca. Merenungi bacaan-bacaan yang kita baca dalam salat, itu khusyuk,” paparnya.

Menurutnya, justru ketika seseorang memejam matanya saat salat, maka disitu pula dia sulit untuk mendapatkan kekhusyukan.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Sebab, hal itu bisa berpotensi membuat seseorang membayangkan sesuatu lebih luas lagi dalam pikirannya.

Hukum memejamkan mata saat salat

Hukum memejamkan mata saat salat sebagaimana disampaikan oleh Buya Yahya ialah makruh, menurut sebagian ulama.

“Adapun masalah memejamkan mata (saat salat ), ulama mengatakan makruh. Kecuali ada hajat, ada sesuatu yang lebih penting lagi,” terangnya.

Bahkan, lanjut Buya Yahya menerangkan, saat seseorang menunaikan ibadah salat selain di depan kakbah (Masjidil Haram), disunnahkan untuk melihat ke arah tempat sujud.

Sedangkan bagi yang mengerjakan salat langsung di Masjidil Haram, maka pandangan disunnahkan melihat ke arah kakbah.

Tapi, lanjutnya, ada kondisi tertentu yang memungkinkan seseorang bisa memejamkan mata saat salat.

Misalnya jika mengerjakan salat di tempat keramaian, dimana orang berlalu-lalang melintas hingga terlihat oleh mata.

“Mungkin kita salat di pasar, tempat ramai. Kita lagi salat, sebab kita orang laki-laki banyak mungkin wanita lalu lalang, kita pejam mata, ya (boleh). Agar terjaga bisa jadi,” ucapnya.

“Baru pejam mata diperkenankan saat itu,” sambungnya.

Sebab, hukum memejam mata saat salat tidak haram, melainkan makruh.

Bolehkah pejam mata supaya salat lebih khusyuk?

Menurut Buya Yahya, jika seseorang benar-benar menerapkan khusyuk sebagaimana mestinya (yaitu mengikuti dan memahami makna dari setiap bacaan salat ), maka dipastikan pikirannya akan terfokus dan konsentrasi pada ibadah yang sedang dia kerjakan.

Tapi jika memang dengan memejam mata seseorang bisa memperoleh khusyuk yang demikian itu, maka hal ini boleh dilakukan.

Walaupun pada dasarnya, memejam mata saat salat justru malah membuat seseorang berpikir lebih luas lagi.

“Tapi bagi Anda secara pribadi memejam mata, ternyata Anda bisa mengarah mengikuti firman-firman Allah yang Anda baca, maka pejamlah mata Anda. Demi menggapai yang namanya kekhusyukan, jadi tidak apa-apa. Karena bagi anda lebih baik semacam itu,” ujar Buya Yahya.

Sekali lagi, Buya Yahya menegaskan bahwa hukum memejam mata saat salat menjadi tidak makruh jika ada hajat.

Misalnya saja seperti mengerjakan salat di tempat keramaian yang kondisinya bisa mengalihkan pandangan, sehingga membuat salat yang dikerjakan menjadi tidak khusyuk.

“Kalau memang dihadapan Anda ada sesuatu yang mengganggu kekhusyukan Anda jika dipandang, maka pejamkanlah,” tuturnya.

“Tapi pada dasarnya pejam mata adalah makruh dalam keadaan normal. Tapi jika Anda mendapatkan khusyuk dengan pejam mata, maka pejamkanlah. Tapi Anda harus tau apa itu khusyuk yang sesungguhnya,” sambungnya.

Tips agar bisa khusyuk dalam salat

Dalam video penjelasannya ini, Buya Yahya juga membagikan tips bagaimana memperoleh kekhusyukan, jika memang tidak bisa memahami bacaan dalam salat.

Kebanyakan orang, terutama di Indonesia tidak mengetahui arti dari bacaan-bacaan dalam salat.

Sehingga sulit bagi mereka untuk bisa memahami maknanya.

Ialah tips dari Imam Haddad yang diberikan oleh Buya Yahya, yakni dengan cara membayangkan lafadz bacaan salat.

Cara ini dapat membantu seseorang bisa mendapat kekhusyukan saat mengerjakan ibadah salatnya, dan mencegah pikirannya terpecah.

“Ikutilah lafadz bacaanmu, seolah-olah mata membaca Alhamdulillahi rabbil ‘alamin (Al-Fatihah). Lafadz hurufnya yang dibayangkan,” ungkap Buya Yahya.

“Cara ini dapat membantu pelaksana salat untuk tidak memikirkan hal lain selain ibadah yang sedang dia kerjakan itu,” pungkasnya. Wallahu A’lam Bishawab.

banner 800x800