Jokowi Jadi Musuh Baru Megawati, Suara PDIP Justru Meroket

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Terkait hal itu, pengamat Politik sekaligus kritikus Rocky Gerung mengatakan, perselisihan antara Jokowi-Megawati justru membawa keuntungan buat PDIP Perjuangan, martabat partai moncong putih yang selama ini lekat dengan Jokowi bakal kembali pulih.

“PDIP bahkan bisa mengambil risiko untuk berselisih habis-habisan dengan Pak Jokowi. PDIP bisa pulih martabatnya kalau dia langsung beroposisi dengan Jokowi,” kara Rocky Gerung di saluran Youtubenya dilansir Rabu (16/8/2023).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Tak hanya itu, keuntungan lain yang dapat didulang PDIP jika berani mengambil sikap menentang Jokowi adalah soal perolehan suara pada Pemilu 2024, Rocky bilang suara pemilih PDIP bakal melejit naik.

“PDIP akan dapat tambahan suara kalau dia bilang ‘kami tidak menginginkan perubahan konstitusi tentang usia karena itu hanya menguntungkan dinasti Pak Jokowi,’ lega PDIP ngomongin itu,” jelasnya.

Bahkan, mantan dosen di Universitas Indonesia itu mengizinkan PDIP melakukan boikot pemilu atas tindakan yang diduga dilakukan oleh Presiden Jokowi.

“Jadi bikin ancaman yang lebih tinggi lagi itu, ‘kami akan memboikot pemilu’,” ucap Rocky.

Namun demikian, pegiat media sosial itu juga menyerahkan kembali hal tersebut kepada PDIP meskipun Rocky tetap menginginkan ‘ketegaan’ yang dilakukan PDIP kepada Jokowi.

“Jadi semua tergantung pada sikap PDIP, mau frontal ‘berkelahi’ secara politis atau berbeda secara paradigma dengan Presiden Jokowi,” pungkasnya.

Sebelumnya Rektor Universitas Paramadina Prof Didik J Rachbini menilai langkah PDI Perjuangan di Pilpres 2024 sangat berat. Megawati Cs kata dia saat ini sedang terpojok dan tak bisa berbuat banyak setelah sejumlah partai politik mulai membentuk koalisinya sendiri.

Didik menyebut setidaknya ada tiga musuh berat yang bisa bikin Megawati kewalahan, Selain Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Surya Paloh Joko Widodo juga bakal menjadi musuh baru yang bisa mengobrak abrik PDIP dari dalam.

“Megawati sekarang menghadapi banyak lawan, yang berat Surya Paloh dan SBY. Sekarang lawan baru yang mengejutkan adalah Jokowi sendiri, yang berhasil mewujudkan koalisi kelas berat. PDIP semakin sulit dan berat. Banyak sekali kritik atas perubahan ini karena masalah PDIP sendiri, yang dianggap terlalu arogan,” kata Didik.

Sebagaimana diketahui Jokowi disebut-sebut memerintahkan Golkar dan PAN untuk merapat ke Koalisi Kebangakitan Indonesia Raya (KKIR). Jokowi memang telah lama diisukan tak menyetujui pencapresan Ganjar Pranowo.

Menurut Didik, ketidaksolidan PDIP membuat partai politik ini berpeluang tipis untuk menang pada Pilpres kali ini.

“PDIP sekarang berada di sudut sendiri dan berhadapan dengan banyak lawan. Semua partai besar dan menengah sudah hampir pasti bergabung dengan koalisi sendiri. Golkar, PAN, Demokrat, dan PKS sudah berlabuh dalam koalisi masing-masing. Mitra koalisi PPP tidak terlalu signifikan sehingga nanti berpengaruh terhadap elektabilitas Ganjar Pranowo,” tuntasya.

sumber

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *