Teruntuk Kader Partai Demokrat di Mana pun Berada, Camkan! (Sebuah Pernyataan Imajiner AHY)

Teruntuk Kader Partai Demokrat
AHY
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Sebagai Kader Demokrat tentu merasa “ditinggal” atau “dikhianati”, itu adalah hal wajar. Kemarahan yang diekpresikan dengan berbagai cara yang dimungkinkan itu boleh-boleh saja sampai batas yang wajar. Tapi tidak elok jika berlebihan, seolah kita bergabung dalan koalisi itu semata agar saya, AHY, dipilih sebagai Cawapres nya Anies. Meski keinginan itu sah-sah saja, tapi tidak semata ingin menjadi Bacawapres yang menjadikan kita bergabung dalam misi yang mengusung semangat “perubahan”. Kader Demokrat mestinya melihatnya lebih ke sana.

Maka, hentikan kesumpekan hati yang muncul. Cepat-cepatlah move on. Tidak perlu larut dalam emosi kemarahan yang berlarut, itu tidak baik yang akan menjadikan emosi tidak keruan. Mari kita lihat seluruh persoalan yang muncul dengan wise, dan itu untuk tidak saling menyalahkan. Lihatlah sesuatu tidak dengan kacamata yang semata kita inginkan. Dengan demikian kita bisa melihat kepentingan yang lebih besar yang mesti diperjuangkan. Apa itu? Perubahan pada bangsa, dan nasib rakyat yang mesti kita rubah menjadi lebih baik. Maka, konsentrasi kita arahkan pada hal demikian.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Pastikan melihat semua persoalan politik yang muncul dengan pemahaman yang utuh, yang tentu tidak boleh dilepaskan dari tekanan penguasa untuk tidak AHY yang boleh berdampingan dengan Anies. Ini bukan sama sekali soal integritas Anies yang luntur, yang karena pilihan pada Cak Imin. Jangan mengoreksi integritas seorang Anies Baswedan, pribadi yang selalu berpegang pada komitmen. Jika saat ini tampak oleng, itu semata tekanan psikologis yang dahsyat. Soal itu bisa diserupakan, meski tidak dalam persoalan yang sama, apa yang dialami filsuf Yunani kuno Socrates, yang dipaksa bunuh diri dengan menenggak racun.

Begitu pula tekanan yang diterima Pak Surya Paloh, yang sampai bisnisnya pun diganggu dengan serius, sebuah konsekuensi memilih Anies yang tidak disuka, bahkan jadi momok para bandit kartel. Karenanya, sikapnya seakan jalan sendiri menentukan arah koalisi, itu tidak terlepas tekanan politik yang diterimanya begitu dahsyat. Sikapnya yang semula tegar pun tampak oleng. Maka, tidak fair dan kurang tepat jika menilai intergitasnya. Biar waktu nantinya yang akan menjawab.

Sekali lagi, teruntuk Kader Demokrat di mana pun berada, bahwa yang terpenting buat Partai Demokrat bukanlah AHY harus menjadi Cawapres, tapi yang utama adalah membangun negeri dengan semangat perubahan. Waktu masih panjang saat pendaftaran resmi pasangan Capres, semua hal bisa terjadi. Semua punya kemungkinan untuk berubah, maka di sanalah Partai Demokrat akan menemukan tempat pijakannya yang pas dan tak mungkin bisa lagi digoyang. Tetap tataplah ke depan, dan jika perlu berhenti sejenak di tempat, itu terkadang diperlukan untuk bisa melangkah lebih jauh lagi. Sekian.

AHY

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *