Inilah Tuntutan Massa Demonstran di BP Batam

Tuntutan Massa Demonstran di BP Batam
Tuntutan Massa Demonstran di BP Batam
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Pada Senin, 11 September 2023, kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam kembali dikepung oleh ribuan massa yang menamakan dirinya “Laskar Pembela Marwah Melayu”. Massa yang datang sekitar pukul 10.30 WIB langsung orasi di depan gerbang kantor.

Protes yang awalnya damai kemudian ricuh oleh kekacauan antara massa dan polisi gabungan. Massa yang marah melemparkan batu, kayu, besi, dan bom molotov ke pagar dan jendela gedung kantor BP Batam.

Aparat gabungan berusaha membubarkan massa, dan semburan air dari kendaraan taktis petugas tampak intens dalam upaya mengendalikan massa yang melanggar hukum. Untuk mengendalikan massa, tak terhindarkan aparat menembakkan gas air mata.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Kami tidak menolak investasi masuk, kami datang jauh-jauh untuk membantu saudara kami di Rempang Galang yang akan terusir dari kampung halamannya. Pemerintah harus membatalkan rencana relokasi demi investasi itu. Kami tidak ingin terusir dari kampung sendiri,” teriakan dari orator.

Massa yang hadir hari ini juga membawa sejumlah tuntutan agar segera dikabulkan pemangku kebijakan disana. Kelima tuntutan tersebut yang dibacakan orator diantaranya;

  1. Menolak penggusuran 16 kampug tua di Rempang Galang
  2. Mendesak Institusi Polri membubarkan posko terpadu yang didirikan di Rempang
  3. Mendesak Aparat Menghentikan intimidasi dan kekerasan terhadap warga Rempang
  4. Menuntut Presiden Joko Widodo membatalkan penggusuran 16 kampung tua, serta mencopot Muhammad Rudi sebagai kepala BP Batam
  5. Membebaskan warga Rempang Galang yang ditahan tanpa syarat apapun.

Sejatinya massa yang hadir dalam demonstrasi tolak relokasi Rempang Eco-City, ini menuntut agar pemerintah membatalkan relokasi. Massa mengaku tidak anti investasi bila saja berjalan tanpa relokasi.

Massa beranggapan bila investasi masuk ke Indonesia tidak selalu disertai dengan relokasi atau pengosongan lahan di area eksploitasi. Mereka mengaku sudah menempatkan tanah tersebut sejak generasi sebelumnya turun temurun hingga kini

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *