Demikian penuturan beliau dalam tafsirnya (hlm. 551). Sebagai pelaksanaan dari perintah di atas, di antara doa yang beliau panjatkan adaah,
اللَّهُمَّ انْفَعْنِي بِمَا عَلَّمْتَنِي وَعَلِّمْنِي مَا
يَنْفَعُنِي وَزِدْنِي عِلْمًا الْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى كُلِّ
حَالٍ وَأَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ حَالِ أَهْلِ النَّارِ
Artinya:
Ya Allah, berilah manfaat terhadap apa yang telah Engkau berikan kepadaku, ajarkanlah kepadaku sesuatu yang bermanfaat bagiku dan tambahkanlah kepadaku ilmu, segala puji hanya milik Allah pada setiap kondisi (bahagia atau pun susah) dan aku berlindung kepada Allah dari perbuatan penduduk neraka (lihat: Sunan Tirmidzi no. 3523).
Sufyan bin ‘Uyainah rahimahullah mengaakan, “Beliau (Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam) senantiasa berada dalam tambahan ilmu sampai beliau wafat” (lihat: Tafsir Ibnu Katsir 5/312). Perhatian yang sangat besar terhadap masalah penting ini juga menjadi bagian kehidupan generasi Salaf. Mereka memohon tambahan ilmu dari Allah Azza wa Jalla al’Alim al-Khabir.
Sementara itu, ‘Abd bin Humaid rahimahullah dan Sa’id bin Manshur rahimahullah meriwayatkan bahwa ‘Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu anhu pernah berdoa,
اَللَّهُمَّ زِدْنِيْ إِيْمَاناً وَفِقْهاً وَيَقِيْناً وَعِلْماً
Artinya:
Ya Allah, berilah aku tambahan iman, pemahaman, keyakinan dan ilmu.
Sebagai Muslim sekaligus sebagai umat Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, kita semua juga diperintahkan agar senantiasa memohon tambahan ilmu. Yang demikian ini dikarenakan ilmu itu ibarat lautan yang tak pernah bertepi. Semakin dalam seseorang mengarunginya, semakin sadar betapa dangkal apa yang telah ia mengerti.
Dengan selalu memohon tambahan ilmu, seorang hamba akan selalu berada dalam naungan kebaikan. Selama seorang hamba tetap tekun mempelajari berbagai hal yang bermanfaat dan dapat memanfaatkan apa yang diketahuinya, dia akan senantiasa terjaga dalam semangat untuk tidak puas dengan apa yang telah dipahami. Semanga tidak puas dengan apa yang telah dipelajari itu akan terus ada dan terus dikejarnya. Derajatnya pun akan terus bertambah, sampai datang waktu baginya untuk menghadap Allah Azza wa Jalla. Wallahu a’lam.
Semoga sedikit yang kita baca ini menjadi pengingat bagi kita semua, dan kalau sekiranya bisa bermanfaat bagi yang lain, mari kita share kultum ini kepada sanak saudara dan handai taulan serta sahabat semuanya, semoga menjadi jariyah kita semua, aamiin.
اَلْحَمْدُ للَّهِ رَبِّ الْعالَمِينَ
وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Sumber : Ahmad Idris Adh. —ooOoo—