Apakah Terjatuh di Toilet Bisa Menyebabkan Stroke? Inilah Faktanya

Terjatuh di Toilet Bisa Menyebabkan Stroke
Terjatuh di Toilet
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id – Jatuh di Toilet kerap dikaitkan dengan penyakit stroke. Namun jika diperhatikan, terjatuh di Toilet belum tentu menyebabkan stroke.

Sebagai perawat sekaligus Healthy Lifestyle Educator, Rizal Do menjelaskan, jika diibaratkan terjatuh di luar toilet, tidak banyak perbedaannya.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Sama halnya dengan jatuh di tempat lain, risiko jatuh di Toilet ya sebenarnya sama saja,” kata Rizal Do, dikutip dari akun X miliknya @afrkml, Kamis (21/9/2023).

Satu-satunya perbedaan adalah ketika seseorang terjatuh dan terluka parah, jatuhnya itu sendiri tidak dapat menjadi penyebab langsung terjadinya stroke (bila kemudian ternyata ia didiagnosis terkena stroke).

Tekanan darah tinggi sebenarnya merupakan faktor risiko terbesar terjadinya stroke. Namun masalahnya adalah kebanyakan orang tidak terdiagnosis dan banyak pasien tidak menunjukkan gejala apa pun.

“Akibatnya, ketika terjatuh di Toilet , hipertensi memperparah kondisi,” ucap Rizal Do.

Dia mengatakan, penyebab lain korban terjatuh karena kepalanya bisa saja terbentur benda keras sehingga menyebabkan trauma kepala. Jika ini terjadi, pendarahan intrakranial (ke otak) dapat terjadi dan meningkatkan tekanan pada tengkorak sehingga mempengaruhi fungsi otak.

Dalam kasus yang lebih parah, cedera jenis ini bisa mengakibatkan kematian. Inilah mengapa penting untuk memeriksa sendiri apakah ada pendarahan tersembunyi, bahkan jika Anda merasa baik-baik saja setelah terjatuh, terutama jika Anda terkena pukulan keras.

“Hati-hati bahaya Lucid Interval! Pada kasus-kasus kepala terbentur kencang akibat jatuh (atau kecelakaan), korban biasanya merasa baik-baik saja padahal sebenarnya ada perdarahan di dalam kepalanya. Karena merasa baik-baik saja, akhirnya ngeremehin, terus gak mau periksa,” tutur Rizal Do.

Ini adalah Lucid Interval atau kesadaran sementara. Fenomena ini jelas menyesatkan dan telah menyebabkan banyak kematian pasien cedera kepala, termasuk mereka yang terjatuh ke toilet dan meninggal beberapa jam atau hari kemudian.

Untuk itu, perawat Rizal Do memberikan tipsnya, untuk membantu menolong memberikan langkah pertolongan pertama pada korban jatuh, yaitu:

1. Tetap tenang, pastikan dirimu sebagai penolong, korban, dan lingkungan sudah aman sebelum menolong korban.

2. Jangan memindahkan korban kecuali ada bahaya langsung (misalnya air mengalir, perabot yang berisiko menimpa korban dan penolong, dll) yang menyebabkan cedera lebih lanjut. Kalau bisa, lingkungan sekitar yang diamankan, baru dilanjutkan korbannya.

3. Cek respons korban, dengan memanggil namanya, menepuk bahunya, atau menjepit ujung kukunya.

Jika sadar, evaluasi kualitas kesadarannya dengan beberapa pertanyaan seperti:

1. Namamu siapa?

2. Ini di mana?

3. Ini jam berapa, hari apa, atau siang atau malam?

4. Kalau gak sadar atau gak ada respons, segera panggil ambulans.

Periksa Pernapasan dan Denyut Nadi: Pastikan korban bernapas dengan normal dan memiliki denyut nadi yang stabil.

Langkah Lanjutan:

1. Hindari menekan atau memijat bagian cedera.

2. Jaga kepala dan leher korban untuk mencegah pergerakan yang bisa memperparah cedera.

3. Jangan latah ngasih makanan atau minuman, terutama jika korban jelas-jelas penurunan kesadaran (gak bisa jawab pertanyaan di atas sebelumnya dengan mudah). Hindari memberikan apapun untuk dimakan atau diminum sebelum penilaian medis.

4. Jika korban sadar dan berespons normal, minta untuk jalan dan bantu beristirahat. Ajak untuk periksa ke RS.

5. Pantau adanya gejala tambahan seperti mual, muntah, pusing, perubahan kesadaran, nyeri kepala memberat, atau kejang.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *