Hati – Hati! 1 Perbuatan Yang Menutup Rahmat Allah SWT, Gus Baha: Belajarlah dari Kisah Abu Hasan Asy Sayid

Belajarlah dari Kisah Abu Hasan Asy Sayid
Gus Baha
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id – Menaati perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya melalui kesadaran dan niat ta’abbud adalah hakikat ketaqwaan kepada Allah swt.

Jika seorang hamba bertakwa, Allah ridha kepadanya. Jika Allah ridha terhadap hambanya, maka Allah akan mencintai dan menyayanginya.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Rahmat Allah SWT adalah kasih sayang Allah. Kasih Tuhan dapat dijangkau oleh semua orang di dunia, baik yang saleh maupun yang fasik.

Yang lainnya ditujukan agar umatnya bisa eksis dalam wujud surga di akhirat. Untuk menerima rahmat, seseorang harus melakukan perbuatan baik.

Nabi meriwayatkan bahwa melalui rahmat dan kasih sayang Allah, manusia akan selamat dan bahagia di akhirat.

Karena hakikatnya, seberapapun banyaknya ibadah yang dilakukan seorang hamba, tidaklah cukup untuk mendapatkan pahala atas nikmat yang Allah anugerahkan kepadanya.

Oleh karena itu, sangat diperlukan seorang hamba untuk ikhlas dan ikhlas setiap kali beribadah.

Masyarakat tidak boleh sombong dan menganggap dirinya layak masuk surga hanya karena banyak menjalankan ibadah. Padahal, ketika seseorang mengaku dan merasa banyak melakukan ibadah, maka ia bukanlah ahli ibadah.

Dalam sebuah kajian, Gus Baha yang dunggah oleh kanal youtube Berkah Nyantri, Gus Baha menyampaikan bahwa ada satu perbuatan yang dapat menutup rahmat dari Allah Swt.

Padahal, setiap manusia pasti akan sangat mengharpkan rahmat dai Allah Swt. namun ternyata ada satu perbuatan yang dapat menghilangkan rahmat Allah Swt. jika tidak segera ditinggalkan.

Gus Baha menjelaskan tentang bagiamana Abu Hasan Asy Sayidzili soal perbuatan yang bisa menutup Rahmat Allah Swt.

Abu Hasan Asy Sayidzili menceritakan bahwa betapa pintarnya setan yang membuat orang soleh itu dipermalukan untuk ingat dosanya saja,” ucap Gus Baha menerangkan.

Ketika dalam kondisi mengingat dosa, manusia akan merasa terus bersalah dan terus mengingat dosa – dosa yang sudah dilakukan sebelumnya.

“Kalau ingat dosanya saja, berarti akan membuat orang menjadi malas untuk bekerja, malas untuk berjuang, dan malas untuk berdakwah,” ucap Gus Baha.

Dengan begitu, dirinya akan menganggap orang yang paling bersalah, atau merasa tidak bersih dalam setiap perbuatannya.

Jika ini terjadi pada setiap muslim di seluruh dunia maka jutan orang islam tidak akan mengambil peran apapun keran mengingat dosanya.

“Disini kalau ingat dosa tersu menerus, maka akan menjadi mubaliq atau yang lainnya tidak berani melakuka hal baik, kemudian takut memberikan nasihat kebenaran, tidak berani dan menganggap dirinya tidak benar,” papar Gus Baha.

Untuk itu jangan suka berbicara dosa terus menerus, karena itu sama halnya dengan mengaibakan atau menghilangkan rahmat Allah Swt.***

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *