Kisah Abu Nawas: Bisa Bikin Panci Beranak, Tetangganya Sampai Girang

Abu Nawas Bikin Panci Beranak
Abu Nawas Bikin Panci Beranak
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id – Suatu hari, ABU Nawas meminjam panci kecil dari tetangganya. Ternyata panci tersebut sudah lama tidak dikembalikan hingga tetangga datang mengambilnya.

Abu Nawas, mana panci saya?” tanya sang tetangga kepada Abu Nawas, seperti dikutip dari laman Pwmu, Kamis (21/9/2023).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Wah saya lupa, sebentar,” jawab Abu Nawas.

Panci kecil itu ternyata melahirkan panci yang besar. “Ini panci kamu menjadi dua. Panci kamu beranak di rumah saya,” ucap Abu Nawas.

“Terima kasih. Masya Allah.” Pinjam-meminjam itu pun berakhir.

Meski tidak masuk akal, tetangganya menerima begitu saja. Dia tidak mempermasalahkan karena merasa diuntungkan. Dia tidak bertanya kenapa panci itu bisa beranak.

Selang beberapa waktu, Abu Nawas meminjam panci lagi ke tetangga yang sama. Ketika meminjamkan yang kedua kali, tetangganya berharap panci itu akan beranak lagi.

Abu Nawas lagi-lagi lama tidak mengembalikan. Akhirnya si tetangga mendatangi Abu Nawas. “Abu Nawas, mana pancinya kok lama?” tanya dia.

Tetangganya membayangkan kalau kemarin anak pancinya satu, berarti kalau lebih lama begini anaknya bisa dua atau tiga. Tapi dia malah mendapat jawaban berbeda dari Abu Nawas, “Innalillahi wainnailaihi rajiun. Panci kamu meninggal di rumah saya.”

“Enggak mungkin panci meninggal! Mana ada panci meninggal!” ujar sang tetangga dengan marah-marah.

Abu Nawas menjawab, “Inilah manusia, kalau yang menguntungkan diterima, kalau yang tidak menguntungkan.”

Tetangganya menyahut, “Mana mungkin panci bisa meninggal?”

“Kamu pikir panci bisa beranak? Kenapa waktu panci beranak, kamu enggak berkomentar? Tapi ketika panci mati, kamu berkomentar?” tanya balik Abu Nawas.

“Inilah manusia. Kalau menguntungkan, pura-pura tidak masalah. Kalau merugikan, mulailah dia menggunakan akal, kesadaran, atau kewarasannya,” lanjutnya.

Wallahu a’lam bisshawab.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *