Kisah Abu Nawas: Kerjai Prajurit Istana Untuk Bekerja di Ladang di Rumahnya

Kerjai Prajurit Istana Untuk Bekerja di Ladang
Kerjai Prajurit Istana Untuk Bekerja di Ladang
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id – Abu Nawas tidak sengaja melakukan kesalahan besar yang tidak bisa dimaafkan oleh Yang Mulia Raja. Dia pun buronan istana. Raja memerintahkan para prajurit untuk menangkap Abu nawas di rumahnya.

Para prajurit istana tiba di rumah Abu Nawas. Mereka melihat Abu nawas dan istrinya sedang mencangkul ladang untuk menanam kentang.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Setelah mencangkul hanya beberapa meter, tentara dengan brutal membawa Abu nawas ke penjara istana. Ia sedih karena lahannya belum disiangi dan istrinya mungkin belum cukup kuat untuk mencangkul sendiri.

Abu nawas banyak berpikir di penjara untuk memastikan istrinya bisa terus menanam kentang. Jika tidak, musim tanam kentang akan berlalu begitu saja. Dia memanggil penjaga penjara.

“Wahai penjaga, saya ingin menulis surat rahasia untuk istriku di rumah tentang sesuatu yang sangat penting,” kata Abu Nawas yang menyampaikan bahwa suratnya itu tidak boleh dibaca oleh siapa pun, dilansir nu.or.id.

Si penjaga penjara tersebut langsung melaporkan keinginan Abu Nawas kepada Baginda Raja. Baginda Raja menyetujuinya. Penjaga penjara langsung mengambilkan kertas dan pena untuk Abu Nawas.

Abu Nawas menulis dalam suratnya: “Wahai istriku, janganlah engkau sekali-kali menggali ladang kita, karena aku menyembunyikan harta karun dan senjata di situ. Tolong jangan bercerita kepada siapa pun.”

Tentu saja Baginda Raja penasaran lalu membaca surat rahasia Abu Nawas untuk istrinya. Setelah mengetahui isi surat tersebut, Raja mengirim banyak prajurit untuk menggali ladang Abu Nawas.

Istri Abu Nawas kaget, prajurit kerajaan ramai-ramai menggali ladangnya. Pekerjaan yang selama ini diharapkannya agar bisa menanam kentang.

Abu Nawas kembali menyurati istrinya: “Istriku, sekarang engkau bisa menanam kentang tanpa harus menggali tanah.”

Wallahu a’lam bisshawab.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *