Berdasarkan ayat tersebut, maka secara ringkas bisa dikatakan bahwa setiap umat beragama hanya akan bertanggung jawab atas apa yang dikerjakan masing-masing individu di hadapan Tuhan masing-masing. Jelasnya, mereka tidak akan bertanggung jawab atas apa yang dikerjakan oleh umat selain dari agama yang dianutnya. Jadi, mereka akan saling terlepas dari tanggung jawab atas apa yang dilakukan oleh diri masing-masing.
Al-Qur’an bahkan juga telah menggariskan tentang toleransi dan Berlaku Adil tehadap setiap individu dari agama yang berbeda. Dalam hal ini Allah Subhanahu wata’ala berfirman,
لَّا يَنْهَىٰكُمُ ٱللَّهُ عَنِ ٱلَّذِينَ لَمْ يُقَٰتِلُوكُمْ
فِى ٱلدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُم مِّن دِيَٰرِكُمْ
أَن تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوٓا۟ إِلَيْهِمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ
يُحِبُّ ٱلْمُقْسِطِينَ
Artinya:
Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil (QS. Al-Mumtahanah, ayat 8).
Beberapa firman Allah Subahanahu wata’ala dalam ayat-ayat di atas kiranya cukup sebagai bukti yang menjelaskan bahwa umat Islam itu toleran dan bersikap toleran terhadap umat lain dari agama apapun. Allahu ya’lam.
Semoga sedikit yang kita baca ini menjadi pengingat kita untuk selalu bersyukur karena dijadikan Allah hamba yang berIslam dan beriman, dan kalau sekiranya bisa memberi manfaat bagi yang lain, mari kita share kultum ini kepada sanak saudara dan handai taulan serta sahabat semuanya, semoga menjadi jariyah kita semua, aamiin.
اَلْحَمْدُ للَّهِ رَبِّ الْعالَمِينَ
وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Sumber : Ahmad Idris Adh. —ooOoo—