Daftar Donatur Palestina
Jadi, toleransi yang dalam bahasa Arabnya ‘tasamuh’ ini telah banyak diajarkan dan dipraktikkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam agar menjadi contoh kepada semua umatnya. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam paham betul bahwa masyarakat Arab yang menjadi obyek dakwahnya terdiri dari berbagai suku. Apalagi di lingkungan bangsa Arab sendiri ada sikap kesukuan sangat tinggi, dan terdiri dari banyak kabilah.
Dalam memahami makna yang terkandung dalam surat Al-Baqarah ayat 256 ini, sebagian orang salah kaprah dalam memahami ayat ayat tersebut sehingga semua agama dianggap benar. Dalam Islam tentu saja satu-satunya agama yang benar-benar adalah Islam. Dan pandangan bahwa semua agama itu benar adalah pandangan para plularis yang menganggap bahwa semua agama itu benar. Adapun bagi umat dari agama non-Islam, tentu juga agama mereka itu yang paling benar.
Islam sebagai agama yang mengajarkan kepada umatnya agar mengembalikan setiap permasalahan kepada ahlinya. Allah berfirman, “Bertanyalah kepada ahli ilmu jika engkau tidak tahu” (QS. an-Nahl, ayat 43). Konsep tersebut tentu disetujui oleh banyak orang seperti menanyakan suatu obat kepada dokter dan bukan kepada ahli matematika atau teknisi lapangan. Sebagai Muslim, kita juga harus menghormati keyakinan orang lain, tetapi tetap ada batasannya, sebagaimana Al-Qur’an sudah menjelaskan “bagimu agamamu dan bagiku agamaku”. Allahu ya’lam.
Semoga sedikit yang kita baca ini menjadi pengingat bagi kita semua, dan kalau sekiranya bisa bermanfaat bagi yang lain, mari kita share kultum ini kepada sanak saudara dan handai taulan serta sahabat semuanya, semoga menjadi jariyah kita semua, aamiin.
اَلْحَمْدُ للَّهِ رَبِّ الْعالَمِينَ
وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Sumber : Ahmad Idris Adh. —ooOoo—
