Kultum 344: Tafsir Mimpi Hasil Istikharah

Tafsir Mimpi Hasil Istikharah
Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Pembaca yang dirahmati Allah,

Hajinews.co.id – Dalam seuah forum tanya jawab online, seorang jamaah (Muslimah) bertanya sebagai berikut. Setelah melaksanakan shalat istikharah, Muslimah bermimpi “melihat gunung dengan air terjun dan itu adalah pemandangan yang indah, dan melihat bahwa dia berjalan di atas air yang berwarna biru dengan bebatuan hitam di bawahnya”. Muslimah bertanya apa arti mimpi ini?

Pertanyan ini dijawab ulama Syekh Ibrahim Kureshi sebagai berikut. Pertama, perlu dicatat bahwa Istikharah adalah salah satu bentuk dari doa. Bedanya, dalam kasus Istikharah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam justru menyuapi kita tentang bagaimana menarik kebutuhan kita dan meminta kepada Allah.

Kedua, perlu diingat bahwa Istikharah pada hakikatnya adalah menyerahkan urusan seseorang kepada Allah Subhanahu wata’ala seluruhnya dan meminta Allah Subhanahau wata’ala untuk memberikan yang terbaik. Maulana Shabbier Ahmad Utsmani Rahmatullahi ‘alaih menyebutkan, “Seperti yang Anda pelajari dari kata-kata Hafiz Ibn Qayyim Rahmatullahi ‘alaih bahwa Doa Istikharah adalah pelajaran dalam Tawakkal sejati, yakni meletakkan kepercayaan total seseorang kepada Allah, dan dorongan untuk mencapai yang terbaik, derajat tinggi.

Anda juga belajar bahwa siapa pun yang membaca doa ini memang telah bertindak “tawakkal”, yaitu menempatkan kepercayaannya kepada Allah, “dan barang siapa bertawakal kepada Allah, Allah cukup baginya (Surat Talaaq)”. Selengkapnya Allah Subhanahu wata’ala berfirman,

وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُۗ وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ

عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗ ۗاِنَّ اللّٰهَ بَالِغُ اَمْرِهٖۗ

قَدْ جَعَلَ اللّٰهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا

Artinya:

Dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu (QS. At-Talaq, ayat 3).

Ketiga, apa yang sebenarnya yang diminta dari Allah dalam doanya adalah persis seperti yang diharapkannya. Karena Allah adalah satu-satunya pemilik pengetahuan yang ghaib, dan karena itu hanya Dia yang tahu di mana kebaikan kita dan di mana pula letak bahayanya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam mengajarkan kita untuk kembali kepada Allah dalam bentuk Istikharah. Dalam doa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam telah mengajarkan kita untuk memohon kepada Allah agar memberikan yang terbaik bagi kita, dan untuk melindungi kita dari segala bentuk bahaya.

Keempat , karena seseorang tidak benar-benar meminta kepada Allah untuk melihat mimpi atau memiliki perasaan yang jelas, maka keduanya tidak diperlukan. Inti dari Istikharah adalah bahwa orang yang melakukan Istikharah memohon kepada Allah Subhanahu wata’ala untuk membimbingnya menuju jalan terbaik dan melindunginya dari bahaya. Oleh karena itu, hasil nyata dari Istikharah adalah melihat hasil yang bermanfaat dari apa yang akhirnya terjadi. Status mimpi dan perasaan setelah Istikharah sama dengan waktu lainnya.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *