Daftar Donatur Palestina
Oleh Nur Iswan
Hajinews.co.id – Saya ingin mengawalinya dengan ucapan Terima Kasih kepada Sri Mulyani. Pertama, karena kiprah dan pengabdiannya sebagai teknokrat kepada Negeri ini. Kedua, terima kasih telah bisa menjadi tumpuan masyarakat.
Akhir-akhir ini ada banyak pertanyaan di ruang publik: Jadi-kah Mundur….??? Jika jadi, kapan? Jika tidak jadi, Mengapa?
Ada banyak tanya, terkait sosok wanita hebat ini. Karena dulu reporter Majalah Ekonomi dan Bisnis, sosok ini kami ikuti karirnya sejak jadi Dosen UI hingga kini.
Dari sekian banyak teknokrat, Sri Mulyani Indrawati adalah salah satu yang memang berpengaruh. Pandangan-pandangannya jernih, artikulatif, kritis, berdasarkan fakta, objective, fokus dan sportif. Dan yang paling disukai para wartawan, mudah dihubungi dan ramah.
Integritasnya relatively mengagumkan. Punya reputasi internasional. Dalam bahasa ekonomi-politiknya, “diterima dengan baik oleh pasar”. Berganti Presiden, ia biasanya diajak. Reputasinya hingga kini terbaik. Karena sosok ini menjaga reputasi, prinsip, martabat dan integritas secara bersamaan.
Tapi akhir-akhir ini, mbak Ani — begitu kami memanggilnya — nampak dilema. Ia semakin gamang berada di lingkar kabinet Jokowi periode kedua ini. Hutang Negara semakin membengkak. Dan bukan rahasia lagi, ia pasti bekerja keras menata fiskal, tapi disaat yang sama mungkin ia semakin merasa, skill itu hanya dan demi kepentingan politik dan elektoral serta melanggengkan kekuasaan Jokowi. Mungkin dan demikianlah asumsi dan persepsi di ruang publik.
Ia berada dalam dilema yang akut. Jika ia bertahan di Kabinet Jokowi, maka ia bisa dianggap menjadi penopang utama karena menjadi eksekutor sekaligus advisor politik anggaran Jokowi. Meski mungkin, ia sendiri merasakan beban dan tekanan terhadap APBN yang makin berat. Terlebih lagi Jokowi dianggap “cawe-cawe” meloloskan Gibran jdi Cawapres dan berpihak secara terbuka kepada Prabowo.
Sebaliknya, jika ia mundur dan meninggalkan kabinet, apakah ada anggapan “tinggal gelanggang colong playu” seperti ya g dikutip Mahfud MD kemarin.
Yang pasti, puluhan tahun Mbak Ani meniti karir sambil menjaga prinsip, integritas & martabatnya sbg teknokrat. Ia sungguh-sunggguh menjagak ketiga hal tersebut. Tak heran, hampir tidak pernah kita mendengar berita buruk atau kabar miring tentangnya. Juga tentang keluarganya.
