Kisah Abu Nawas: Gagal Menebak Warna Janggut, Akhirnya Terbebas dari Hukuman Berat

Abu Nawas Gagal Menebak Warna Janggut
Abu Nawas Gagal Menebak Warna Janggut
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id – ABU Nawas melihat ada seorang menteri yang semakin tua. Namun, ia selalu ingin tampil tenang dan berani di depan umum. Namun usia tidak bisa ditipu, apalagi dengan warna Janggut yang perlahan memutih.

Suatu hari, menteri mengadakan pesta yang hanya dihadiri oleh orang-orang terpilih. Menteri tak lupa mengajak Abu Nawas untuk menambah semarak suasana pesta. Oleh karena itu, mereka memerintahkan beberapa penjaga untuk mengundang Abu Nawas ke rumahnya.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Sesampainya di rumah Abu Nawas, salah satu pengawal berkata, “Tuan Abu Nawas, nanti malam Anda diundang pesta di rumah tuan menteri.”

Mendengar kabar tersebut tentu saja membuat Abu Nawas kegirangan. “Baik nanti malam aku akan ke sana. Oh iya sampaikan salam hormat saya untuk tuan menteri,” balas Abu Nawas seperti dikutip dari kanal YouTube Humor Sufi Official.

Singkat cerita malam pun tiba, Abu Nawas bergegas menuju rumah tuan menteri. Setibanya di sana, Abu Nawas disambut hangat layaknya tamu kehormatan.

Tuan menteri lalu mempersilakan Abu Nawas duduk bersama para tamu undangan yang lain. Tidak Berapa lama kemudian hidangan lezat mulai disajikan di atas meja makan.

Melihat hal itu, Abu Nawas sudah tidak sabar untuk menyantapnya. Sembari mengambil hidangan di hadapannya, Abu Nawas pura-pura berbasa-basi.

“Ngomong-ngomong pesta dalam rangka apa ini? Jangan-jangan tuan menteri naik jabatan ya?” tanya Abu Nawas.

“Bukan, Abu Nawas, hanya pesta syukuran kecil-kecilan untuk menyambut hari kelahiranku,” jawab tuan menteri.

“Oh pantesan,” balas Abu Nawas.

“Pantesan kenapa Abu Nawas?” tanya tuan menteri penasaran.

“Pantesan hidangannya enak-enak, dan tuan menteri juga terlihat gagah serta berwibawa,” puji Abu Nawas.

“Kamu bisa saja Abu Nawas,” balas tuan menteri tersipu malu.

Saat asyik menyantap hidangan, tiba-tiba salah satu tamu berkata, “Maaf tuan menteri, janggut tuan menteri beruban, mungkin akan lebih indah bila tuan menteri mengecatnya menjadi hitam.”

Mendengar itu tuan menteri yang tadinya berseri-seri mendadak berubah menjadi emosi. “Kurang ajar kamu! Kau pikir aku sudah tua bangka? Kamu menghinaku?” bentak dia.

“Ampun tuan menteri, aku sama sekali tidak bermaksud demikian,” jawab tamu tersebut ketakutan.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *