Kisah Abu Nawas: Laki-Laki Pelit Ini Dikerjai Abu nawas dan Minta Ampun

Laki-Laki Pelit Ini Dikerjai Abu nawas
ilustrasi: Laki-Laki Pelit Ini Dikerjai Abu nawas
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.idABU Nawas bertemu dengan seorang pria yang sangat pelit. Ia selalu memikirkan bagaimana sebaiknya tidak menunjukkan kekayaan yang banyak, agar orang-orang disekitarnya tidak meminta apapun darinya, walaupun sedikit.

Dia pergi ke desa tetangga selama satu hari. Pada perhentian terakhir, ia menemukan sebuah desa dimana seluruh penduduknya sangat suka membantu dan murah hati. Kemudian orang kikir ini berpura-pura menjadi sangat miskin agar penduduk desa mengasihaninya.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Tanpa menaruh curiga, warga pun memberikan santunan banyak sekali, mulai makanan, uang, hingga baju. Kesempatan ini lalu ia manfaatkan untuk menimbun harta dan kekayaan.

“Kalau begini caranya, aku bisa kaya tanpa harus bekerja,” pikir si laki-laki pelit itu kegirangan seperti dikutip dari kanal YouTube Humor Sufi Official.

Akhirnya laki-laki pelit ini memutuskan menjadi pengemis. Setiap hari yang ia lakukan mendatangi rumah-rumah warga untuk meminta-minta. Dikarenakan baju yang dia pakai compang-camping, tentu membuat para warga simpati dan kasihan.

Hasil yang ia dapatkan dari mengemis cukup fantastis. Tapi akibat seringnya berbohong untuk mendapat bantuan, akhirnya kedok si laki-laki pelit itu ketauan oleh salah satu penduduk desa.

Kala itu ada seorang warga yang tidak sengaja melewati rumah laki-laki pelit ini. Dia terlihat memakai baju yang indah, masuk ke rumah sambil membawa harta hasil dari mengemis.

Tak lama kemudian si laki-laki kembali keluar berganti mengenakan pakaian compang-camping. Dia lalu melakukan aksi mengemis ke setiap rumah warga. Ia tidak menyadari bahwa aksinya kali ini sedang dipantau salah satu warga desa.

Kabar tentang kebohongan si laki-laki pelit itu akhirnya beredar di masyarakat. Para penduduk desa kini tidak lagi memedulikannya apabila si laki-laki tersebut datang mengemis.

Para warga terus saja melanjutkan aktivitasnya, mengacuhkan, dan tangisan palsu si laki-laki pengemis. Terlebih lagi saat mereka mengetahui apa yang dilakukan laki-laki itu dengan pemberian susu dan madu dari warga, karena ternyata diam-diam ia menimbunnya dan tak mau sedikit pun berbagi dengan tetangga sebelah.

Tidak hanya menimbun susu dan madu, pria tersebut juga menimbun uang dan harta hasil mengemisnya di dalam tanah di bawah rumahnya. Tujuannya supaya tidak ada seorang pun yang tahu.

Sementara itu di sebuah istana megah, Baginda Raja terlihat sedang mengobrol asyik dengan Abu Nawas.

“Aku dengar kabar katanya di seberang sana ada desa yang hampir semua penduduknya dermawan. Apa betul Abu Nawas?” tanya Baginda Raja di sela-sela obrolannya.

“Hamba sendiri belum tahu pasti Paduka, karena belum pernah ke sana. Tapi yang hamba dengar memang demikian adanya,” sahut Abu Nawas.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *