Abu Nawas selalu mengatakan bahwa keadilan memang tidak sama dengan perlakuan yang sama, sekalipun misalnya memberi barang yang sama persis. Sahabatnya itu kemudian mendesak Abu Nawas.
“Bagaimana caranya agar kedua istriku tidak lagi bertanya kepadaku mana yang lebih aku cintai dari mereka?”
Kemudian Abu Nawas memberi saran agar kedua istri sang sahabat masing-masing diberi batu berwarna biru secara terpisah.
“Bilang sama kedua istrimu supaya merahasiakannya. Sekarang temuilah mereka di kamar masing-masing,” perintah Abu Nawas.
Sahabatnya itu segera menuruti saran Abu Nawas. Satu per satu ia memasuki kamar istrinya dan memberikan batu berwarna biru.
“Wahai istriku, tolong jaga rahasia ini ya, dan simpan rapat-rapat batu ini, jangan sampai ada yang tahu,” pesan sang sahabat kepada istri pertama dan kedua secara terpisah.
Setelah selesai menjalankan perintah tersebut, sahabatnya lalu kembali menemui Abu Nawas. “Saranmu sudah aku lakukan, kemudian apalagi?” tanya dia.
“Begini, aku akan pura-pura bertanya dan kamu jawab dengan suara yang lantang agar kedua istrimu mendengar,” ucap Abu Nawas.
Lalu Abu Nawas bertanya dengan suara yang cukup keras. “Wahai sahabatku, kedua istrimu sangat cantik, tapi mana yang paling kamu cintai?”
Sahabatnya itu juga menjawab dengan suara yang tidak kalah lantang. “Istri yang paling kucintai dari keduanya adalah dia yang kuberi batu berwarna dari dalam kamarnya masing-masing.”
Kedua istri sahabat Abu Nawas itu merasa dirinya yang paling dicintai oleh suaminya dan sejak itu mereka tidak pernah lagi bertanya siapa dari mereka yang paling dicintai.
Allahu a’lam.