Daftar Donatur Palestina
Hajinews.co.id – Ustadz Adi Hidayat menjelaskan saat inilah waktu terbaik salat isya agar bisa menjadi ahli surga. Seperti apa?
Padahal, Salat merupakan kewajiban yang wajib dilakukan oleh seorang muslim.
Selain mendirikan salat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, termasuk waktu salat.
Jadi kapan waktu terbaik untuk salat isya? Ini jawaban lengkap Ustadz Adi Hidayat.
Sebagai tiang agama, salat adalah ibadah yang hendaknya tidak ditinggalkan oleh umat Islam, paling utama yang fardhu.
Tiap orang yang beriman kepada Allah diharuskan untuk menunaikan salat wajib 17 rakaat tiap hari.
Adapun waktu penerapannya yang sangat utama yakni di awal waktu atau usai azan berkumandang.
Akan tetapi bagi menurut Ustadz Adi Hidayat ada seseorang teman Rasulullah yang mengerjakan salah satu sholat, yaitu isya’ tidak di awal waktu.
Hal tersebut ternyata diperbolehkan oleh Nabi, maka teman tersebut bisa mengerjakannya tanpa mendapatkan dosa.
Teman yang dimaksud yaitu Umar bin Khattab yang suka sholat isya’ di akhir waktu untuk disambung dengan tahajud.
Menurutnya hal tersebut jadi sunnah, paling utama saat menyelenggarakan pengajian yang dilaksanakan di masjid sampai malam.
Tetapi pasti tujuan utamanya seperti yang dilakukan oleh Umar bin Khattab, yaitu untuk disambung ke tahajud.
“Misalnya pengajian di Masjid An Nur Tanah Kusir, selesai jam 3 malam nyambung ke tahajud sebab sunnah, ya silakan saja jadi mengakhirkan isya’ dengan niat nyambung tahajud,” katanya.
Seorang yang melakukan salat isya di akhir waktu dengan tujuan agar dapat mendirikan tahajud berpotensi jadi ahli surga.
Hal itu sebab salah satu ciri seseorang ahli surga yang hidup di dunia yaitu yang suka mendirikan tahajud di malam harinya.
“Salat tahajud itu adalah kebiasaan ahli surga saat di dunia, jadi jika kamu mau lihat ahli surga di dunia salah satunya lihat kebiasaan salat malamnya,” sambung Ustadz Adi Hidayat,
Maka peluang jadi ahli surga bisa mudah diraih apabila seseorang benar-benar bernazar mengakhirkan salat isya untuk disambung ke tahajud.(*)
