Klarifikasi Kades Ngawi yang Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran, Sebut Ada Paksaan

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id – Kepala Desa Sambiroto, Kecamatan Padas, Ngawi, Sri Mulyono menyampaikan klarifikasi seusai video dukungannya kepada Prabowo-Gibran viral di media sosial.

Setelah menjalani pemeriksaan di Bawaslu Ngawi, Sri Mulyono mengaku dipaksa dan diancam untuk membuat video pernyataan dukungan itu.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Kejadian berawal ketika dirinya mendapat telepon dari seseorang yang dia sebut sebagai petinggi di wilayah Kabupaten Ngawi. Hanya saja, dia enggan menjawab secara detail ketika ditanya siapa oknum tersebut.

“Ada tekanan datang dari petinggi Asosiasi Kepala Desa (AKD) Kabupaten Ngawi melalui sambungan telepon, disuruh membuat video, intinya tidak aman saja. Kalau mau aman, saya disuruh membuat video itu,” ujar Sri Mulyono, Selasa (13/2).

Yoni, sapaan lekatnya, mengungkapkan, narasi yang diutarakan dalam video deklarasi dukungan itu juga dibuat oleh pelaku yang mengancamnya sehingga hanya membacakan dan merekam video tersebut.

“Saya tahu dan sadar tindakan tersebut melanggar netralitas kepala desa. Terpaksa karena sudah ketakutan dengan ancaman itu akhirnya mau membuat video,” tuturnya.

Yoni tak menyangka jika video itu akan diupload dan disebar di media sosial. Menurutnya, video itu hanya buat dokumentasi pribadi ataupun untuk bukti laporan kepada tim pasangan capres-cawapres 02 itu.

Ketua Bawaslu Ngawi Yohanes Pradana Vidya Kusdanarko, mengaku sudah melakukan pemeriksaan kepada Kades Sambiroto tersebut.

“Sebanyak 30 pertanyaan kepada terlapor. Dalam pemeriksaan itu didampingi dari pihak kepolisian dan kejaksaan,” ucap Yohanes.

Kades Ngawi mengaku dipaksa buat video dukungan kepada Prabowo-Gibran karena sempat diancam.

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *