Gampang Banget, Kisah Abu Nawas: Kalahkan Raja Kejam dan Dapatkan 2 Gajah Sebagai Hadiah

Kalahkan Raja Kejam dan Dapatkan 2 Gajah
ilustrasi: Raja Timur Lenk
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.idSuatu hari Abu nawas mendengar bahwa seorang raja kejam bernama Timur Lenk telah menjajah seluruh negara di Asia Tengah. Ia dan ribuan prajuritnya tak segan-segan membinasakan siapa saja yang berani memberikan perlawanan.

Raja yang kejam dan prajuritnya hendak menyerang kota Baghdad, tanah tempat tinggal Abu nawas. Hal ini membuat takut seluruh warga, termasuk Abu nawas sendiri, karena bisa bersikap sadis.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Beberapa bulan kemudian, muncul kabar bahwa Raja Timur Lenk dan pasukannya sedang memasuki kota Baghdad. Abu nawas, orang yang ditokohkan tersebut, langsung mengajak masyarakat untuk berkumpul di alun-alun. Kemudian dia pergi ke mimbar dan berbicara kepada hadirin.

“Mari kita semua berdoa supaya pasukan Raja Timur Lenk ditimpa musibah angin topan yang dahsyat sehingga mereka semua menjadi binasa,” kata Abu Nawas seperti dikutip dari kanal YouTube Humor Sufi Official.

Semua warga yang kala itu berkumpul di alun-alun serempak menjawab “aamiin” dengan lantang. Tiba-tiba seorang pria berdiri dan bertanya kepada Abu Nawas, “Apakah engkau pernah melihat tentara Raja Timur Lenk?”

“Belum pernah, dan aku juga belum pernah melihatmu sebelumnya. Sepertinya kau bukan orang sini,” jawab Abu Nawas.

“Benar, aku memang bukan orang sini, karena aku adalah panglima tentara Raja Timur Lenk,” ujar orang itu.

Sontak Abu Nawas terkejut, begitu pula penduduk kota. Mereka tidak menyangka bahwa pasukan Raja Timur Lenk sudah memasuki daerahnya.

Tapi dengan tenang Abu Nawas melanjutkan pidatonya. “Mari kita berdoa sekali lagi. Kali ini untuk jenazah kita.”

Mendengar hal itu membuat panglima tentara Raja Timur Lenk menjadi heran. “Kenapa berdoa untuk jenazahmu sendiri? Dasar bodoh. Orang mati itu didoakan oleh orang yang hidup,” ujarnya.

“Tuan benar, tapi bukankah kami semua akan mati diserang pasukan tuan? Sedangkan kami tidak tahu apakah akan ada di antara kami yang hidup untuk mendoakan jenazah kami? Jadi selagi kami masih hidup, kami berdoa untuk jenazah kami nanti,” balas Abu Nawas.

Panglima tentara Raja Timur Lenk tertawa terpingkal-pingkal mendengar kelucuan Abu Nawas. Dia mengatakan bahwa dirinya dan pasukannya tidak akan menyerang negeri Abu Nawas, justru sebaliknya akan memberikan hadiah seekor gajah.

Para penduduk pun lega mendengarnya. Mereka berterima kasih kepada Abu Nawas karena telah menyelamatkan.

Namun, permasalahan lain muncul. Kehadiran gajah tersebut membuat penduduk desa resah, sebab memakan banyak hasil panen. Penduduk negeri pun mengadukan ini kepada Abu Nawas.

“Bagaimana ini Abu Nawas? Apa yang harus kita lakukan? Kita tidak mungkin membunuh atau menjual gajah itu, bisa-bisa panglima tentara Raja Timur Lenk akan murka,” tutur salah seorang warga.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *