Kultum 401: Doa di 10 Hari Akhir Ramadan

Doa di 10 Hari Akhir Ramadan
Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Pembaca yang dirahmati Allah,

Hajinews.co.id – Jika Ramadan akan segera berakhir, setiap hati seorang Muslim tentulah merasa sedih melepasnya. Itu karena bulan di mana segala amal ibadah dilipatgandakan oleh Allah Ta’ala hanya di Ramadan saja. Hati mereka terasa menangis bila mengingat apakah pada Ramadan tahun berikutnya Allah Subahanahu wata’ala masih akan memberi kesempatan untuk bertemu dengan Ramadan lagi.

Yang pasti, dengan hampir berakhirnya bulan Ramadan, umumnya umat Islam ingin memfokuskan diri untuk melaksanakan ibadah sebaik mungkin agar meraup banyak pahala. Dan yang paling kita harapkan adalah ‘ampunan’ dari Allah Subhanahu wata’ala, terutama di 10 hari terakhir Ramadan, di mana di waktu inilah Nabi pernah mengajarkan doa kepada Sayyidah Aisyah.

Rasulullah Shallallau ‘alaihi wasallam menganjurkan kepada umatnya untuk berdoa di malam sepuluh hari terakhir Ramadan. Doa tersebut adalah sebagaimana nabi bersabda,

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيمٌ

تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنا

Artinya:

Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha pengampun, Engkau menyukai ampunan (kepada setiap makhluk Allah), karenanya, ampunilah kami.

Doa ini diajarkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam kepada Sayyidah Aisyah tatkala beliau mendatangi Rasulullah dan bertanya langsung tentang doa apa yang dapat ia baca di 10 hari terakhir Ramadan. Rasulullah menjelaskan bahwa, salah satu sifat Allah adalah Yang Maha Pengampun. Kata Al-Afwun (Maha Pengampun) ini disandarkan pada sifat Allah ini disebutkan sebanyak lima kali dalam Alquran. Salah satunya sebagaimana yang tertulis dalam Surat An-Nisa ayat 149, Allah berfirman,

إِنْ تُبْدُوا خَيْرًا أَوْ تُخْفُوهُ أَوْ تَعْفُوا

عَنْ سُوءٍ فَإِنَّ اللَّهَ كَانَ عَفُوًّا قَدِيرًا

 

Artinya:

Jika kamu tunjukkan suatu kebaikan atau menyembunyikan atau memaafkan sesuatu kesalahan (orang lain), maka sesungguhnya Allah Mahapengampun lagi Mahakuasa (QS. An-Nisa, ayat 149).

Doa yang dituntunkan Rasulullah ini memang sehubungan I’tikaf agar mendapatkan Lailatul Qadar. Namun dalam riwayat tersebut juga jelas bahwa doa itu dipanjatkan dalam 10 hari akhir Ramadan. Sementara itu, dua hadits yang shahih dengan jelas menyebutkan bahwa (1) Puasa Ramadan dan (2) Qiyam (tarawih) Ramadan itu dijanjikan akan diganjar dengan ‘ampunan’ atas dosa-dosa sebelumnya.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *