Kultum 401: Doa di 10 Hari Akhir Ramadan

Doa di 10 Hari Akhir Ramadan
Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Jadi bisa diduga bahwa doa ini bukan saja kita panjatkan untuk mendapat Lailatul Qadar, tapi juga untuk mendapat ‘afwa’ seiring dengan puasa dan qiyam yang kita jalani. Di samping itu, ayat ini juga merupakan lanjutan dan masih dalam rangkaian dengan perintah puasa Ramadan. Allah Subhanahu wata’ala befirman,

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ

فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي

لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

Artinya:

Dan apabila hamba-Ku bertanya kepada engkau (wahai Muhammad) tentang Aku, maka (katakan) sesungguhnya Aku dekat, Aku menjawab permohonan doa yang dipanjatkan kepada-Ku, maka hendaklah mereka memenuhi perintah-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka selalu mendapatkan petunjuk (QS. al-Baqarah, ayat 186).

Para Ulama berbeda pendapat tentang kronologi diturunkannya ayat ini. Sebagian menyatakan bahwa ayat ini turun ketika sahabat bertanya kepada Rasulullah, “Wahai Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, apakah Rabb kita dekat, maka kita melirihkan suara dalam berdoa, ataukah Dia Subhanahu wata’ala jauh sehingga kita mengangkat suara dalam berdoa?” Maka Allah Subhanahu wata’ala lantas menurunkan ayat ini.

Sebagian lain seperti ‘Atha’ bin Abi Rabah menyatakan bahwa ayat ini diturunkan sebagai jawaban bagi suatu sahabat yang bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang waktu-waktu dianjurkannya berdoa kepada Allah Subhanahu wata’ala sehubungan dengan firman Allah Subahanhu wata’ala,

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗ

اِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ

سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ ࣖࣖࣖ

Artinya:

Dan Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu, sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina (QS. Ghafir, ayat 60).

Ketika diturunkan ayat ini, para sahabat kemudian bertanya, “di waktu apa (kami melakukannya)?” Maka kemudian turunlah ayat 186 dari surat Al-Baqarah di atas.

Nah, berdasarkan (1) riwayat Rasulullah mengajarkan do tersebut kepada Sayyidah Aisyah; dan (2) yang dijanjikan Allah Subahanahu wata’ala kepada orang yang berpuasa Ramadan dan yang qiyam Ramdhan; serta (3) surat Al-Baqarah ayat 186 dan surat Ghafir ayat 60 tersebut, bisa disimpulkan bahwa doa tersebut sungguh sesuai untuk mengharap Lailatul Qadar dan untuk mendapat Afwun dari Allah Subahanhu wata’ala. Wallahu a’lam.

Semoga sedikit yang kita baca ini menjadi pengingat bagi kita semua, dan kalau sekiranya bisa bermanfaat bagi yang lain, mari kita share kultum ini kepada sanak saudara dan handai taulan serta sahabat semuanya, semoga menjadi jariyah kita semua, aamiin.

اَلْحَمْدُ للَّهِ رَبِّ الْعالَمِينَ

وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Sumber : Ahmad Idris Adh.                                    —ooOoo—

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *