Kultum 405: Ingat Ramadan Juga Ingat Zakat

Ingat Ramadan Juga Ingat Zakat
Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Untuk pembersihan harta dan sejenisnya, kita perlu segera hitung dan bayarkan zakatnya. Untuk keperluan diri dan puasa, kita usahakan bayar zakat firthar di akhir Ramadan. Rasulullah bersabda, “Zakat fitrah itu mensucikan yang puasa dan (memberi) makan bagi orang miskin”.

Kita harus terus berjuang mencari rahmat-Nya, dan memohon ampunan-Nya. Kita juga harus berusaha untuk mendapatkan cinta-Nya dan kita harus berusaha untuk meningkatkan ketakwaan dan kesabaran kita. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَ العَمَلَ بِهِ

وَ الجَهْلِ فَلَيْسَ للهِ حَاجَةٌ

فِي أَن يَدَعَ طَعامَه وشرابَه

Artinya:
Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan dusta, mengamalkannya dan bersikap bodoh, maka Allah tidak butuh terhadap sikapnya meninggalkan makan dan minumnya (HR. Al-Bukhari dan Abu Daud, dan lafazh hadits ini milik Abu Daud).

Dalam redaksi panjangnya, hadits ini terbaca lengkapnya, “Wahai manusia, bulan Ramadan yang diberkahi sudah dekat dan Allah telah menetapkan bagi Anda bahwa Anda berpuasa pada bulan ini dan pintu-pintu surga akan dibuka di bulan ini dan pintu-pintu neraka akan ditutup dan syetan-syetan akan dirantai. Di bulan adalah malam yang lebih baik dari seribu bulan dan jika seseorang terhalang dari berkah di bulan ini, dia benar-benar orang yang terampas”.

Jadi kita harus memastikan bahwa kita mendapatkan manfaat dari bulan yang diberkahi ini. Dari Abu Hurairah Nabi kita tercinta Muhammad bersabda,

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا

غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Artinya:

Barangsiapa berpuasa Ramadan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni (HR. Bukhari no. 38 dan Muslim no. 760).

Yang dimaksud berpuasa atas dasar iman yaitu berpuasa karena meyakini akan kewajiban puasa. Sedangkan ihtisab artinya mengharap ridha dan pahala dari Allah Subhanahu wata’ala. Al Khattabi berkata, “Yang dimaksud ihtisab adalah terkait niat yaitu berpuasa dengan niat mengharap balasan berupa ridha dari Allah. Jika seseorang berniat demikian, puasa tidak akan terasa berat dan lama dalam menjalaninya”.

Bayangkan, puasa Ramadan itu adalah cara yang mudah untuk diampuni dosa-dosa kita di masa lalu. Maka inilah nasehat bagi agar kita mengambil yang terbaik dari bulan Ramadan ini.  Jangan cuma menghabiskan waktu untuk hal-hal sepele. Mari kita gunakan waktu untuk beribadah kepada Allah, dzikir kepada Allah, dan mohon pengampunan dari-Nya. Jika kita sudah diampuni, kita akan mendapat semua yang kita mau. Wallahu a’lam.

Semoga sedikit yang kita baca ini menjadi pengingat bagi kita semua, dan kalau sekiranya bisa bermanfaat bagi yang lain, mari kita share kultum ini kepada sanak saudara dan handai taulan serta sahabat semuanya, semoga menjadi jariyah kita semua, aamiin.

اَلْحَمْدُ للَّهِ رَبِّ الْعالَمِينَ

وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Sumber : Ahmad Idris Adh.                                    —ooOoo—

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *